Kartogono (72), korban kebakaran rumah, warga Lingkungan Langkaplancar, Kelurahan Bojongkantong, Kecamatan Langensari, Kota Banjar, tengah menerima bantuan logistik dari BPBD Kota Banjar. Photo: Muhafid/HR.
Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjar, menyerahkan bantuan logistik kepada korban kebakaran rumah di Lingkungan Langkaplancar, Kelurahan Bojongkantong, Kecamatan Langensari, Kota Banjar, yang terjadi Minggu malam tadi (05/06/2016), sekitar jam 20.00 WIB.
Kartogono (72), pemilik rumah, mengaku senang dengan adanya bantuan yang diberikan oleh tim BPBD Kota Banjar. Kendati demikian, dia beserta istrinya hanya bisa meratapi dan menunggu bantuan untuk pembangunan rumahnya yang ludes terbakar.
“Untungnya saya masih diberi kesempatan hidup. Walaupun kondisi saya tertatih-tatih saat berusaha memadamkan api yang membesar, tapi nyawalah yang paling penting. Rumah yang kini rata dengan tanah, saya harap ada bantuan,” tutur Kartogono, kepada HR Online, usai menerima bantuan, Senin (06/06/2016).
Dirinya juga menceritakan awal mula peristiwa kebakaran itu terjadi, bahwa setiap malam awal bulan Ramadhan, Kartogono mengaku selalu membuat sesaji yang diantaranya ada lentera, baik berasal dari lilin maupun menggunakan minyak tanah.
Pada saat itu, Kartogono menggunakan lilin yang diletakkan pada sebuah piring kecil, tapi karena pecah diakibatkan panas, api yang ada pada lilin tersebut perlahan melahap rumah yang terbuat dari bilik.
“Saya sudah biasa pakai sesaji tiap awal Ramadhan. Manfaat dan bahayanya tidak tahu juga, karena saya hanya mempertahankan tradisi zaman dulu. Pada waktu kejadian, ketika api membesar saya segera ke kamar mandi dengan susah payah, namun karena semakin besar, saya keluar menyaksikan rumah habis dimakan api,” jelas Kartogono.
Berdaarkan informasi yang dihimpun HR Online di lapangan, pada saat kejadian warga sekitar sedang sholat tarawih. Namun, karena mendengar ledakan berulang-ulang yang bersumber dari bambu rumah Kartogono, warga pun ramai-ramai menyiram air dengan alat seadanya.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, hanya saja kerugian materi ditaksir sekitar Rp. 30 juta. (Muhafid/R3/HR-Online)