Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Puluhan siswa antusias mengikuti diskusi pendidikan dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas). Acara berlangsung sederhana di Sekretariat Ruang Baca Komunitas, tepatnya di RT/RW. 3/8, Lingkungan Parunglesang, Kelurahan, Banjar, Kecamatan Banjar, Kota Banjar, Selasa (03/05/2016).
Dalam kegiatan yang bertajuk “Oleh Kang Guru dari Australia” itu, para siswa berkesempatan mendengarkan pengalaman salah satu guru asal Kota Banjar yang pernah mengikuti training di Australia selama 3 minggu.
Dia adalah Ivan Mahendrawanto, yang juga mengajar di SMAN 3 Banjar. Ketika ditemui HR disela-sela kegiatan, Ivan menuturkan pengalamannya selama mengikuti training di Australia.
Menurut dia, Australia merupakan negara yang maju dari aspek pendidikan. Di sana, budaya membaca sudah menjadi kewajiban bagi setiap pelajar. Bahkan, sejak tingkatan TK pun sudah terbiasa membaca.
Baca juga: Genjot Minat Baca, Perpustakaan Desa Panaragan Kembali Diaktifkan
“Bedanya dengan di Indonesia, di sana pelajar setiap bulannya melaporkan telah membaca buku berapa, apakah dua atau satu. Kalau di negara Indonesia kan tidak,” ungkapnya.
Melihat tantangan kemajuan zaman sekarang ini, Ivan mengaku sangat prihatin budaya membaca siswa maupun masyarakat tergantikan dengan adanya media internet, film, serta fasilitas lainnya.
Hal itu memang tidak dapat dipungkiri lagi, namun sering terjadi penyalahgunaan dalam memanfaatkan kemajuan zaman daripada mencari sumber pengetahuan. Dirinya berharap, budaya membaca menjadi sesuatu yang menyenangkan, bukan menakutkan.
“Sekarang kan lebih asyik bermain gadget dari pada membaca buku. Jadi menurut saya mendingan pendidikan seperti zaman dulu, dimana siswanya fokus pada pelajaran, bukan gadget,” kata Ivan.
Baca juga: Peringatan Hardiknas di Banjarsari Berlangsung Meriah
Sementara itu, Sofian Munawar, penggagas Ruang Baca Komunitas, mengaku sangat mendukung budaya membaca menjadi bagian kewajiban para pelajar maupun masyarakat. Karena, selain bisa memperkaya wawasan, juga dapat menambah pengetahuan yang tidak diajarkan di sekolah.
“Walaupun baru 1 bulan saya dirikan, yakni sejak 4 April 2016, tetapi antusias anak di yang ada sekitar sini sangat luar biasa, terutama hari Minggu. Kebanyakan anak-anak SD, SLTP dan PAUD, untuk anak SLTA masih sedikit,” katanya.
Ribuan buku yang tersedia, Sofian kumpulkan bersama istrinya sejak keduanya mengenyam pendidikan di bangku kuliah. Karena hasrat kepeduliannya terhadap pendidikan tinggi, maka rumahnya kini menjadi tempat membaca bagi siapa saja.
“Kapan saja bisa membaca di sini. Kami juga sediakan beberapa komputer serta fasilitas internet gratis. Intinya, Ruang Baca Komunita ini diperuntukkan bagi siapa saja yang mau belajar. Untuk sementara ini kami memanfaatkan buku dan fasilitas yang ada,” terangnya.
Sofian, yang juga anggota Komisioner KPU Kota Banjar, rencananya akan membuat kegiatan perkemahan literasi dengan mendatangkan teman-temannya yang pernah mengenyam pendidikan di luar negeri, seperti dari Amerika, Arab Saudi dan negara lainnya. Kegiatan tersebut tujuannya untuk memotivasi anak-anak semangat belajar agar mereka kelak menjadi orang sukses.
Di tempat yang sama, Novan, salah seorang pelajar SMA, mengaku senang dengan adanya kegiatan diskusi pendidikan yang dilaksanakan di Ruang Baca Komunitas. Menurut dia, melalui pendidikan orang akan lebih dihormati karena pengetahuannya. “Saya berharap para pelajar mau bekerja keras dalam belajar. Sebab, kunci keberhasilan seseorang tergantung pengetahuan yang ia miliki. Sedangkan pengetahuan dapat diraih melalui membaca,” kata Novan. (Muhafid/Koran-HR)