Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Ciamis melakukan pembongkaran lapak Pedagang Kaki Lima (PKL) di bilangan Toserba Yogya. Photo: Eli Suherli/HR
Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Direktur Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Trust Institute, David Firdaus, menyayangkan insiden pembongkaran lapak Pedagang Kaki Lima (PKL) di bilangan Toserba Yogya yang dilakukan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Ciamis, belum lama ini.
“Saya kecewa atas tindakan petugas Satpol PP yang langsung membongkar dan menertibkan PKL. Padahal sebelumnya sudah melakukan negosisasi. Petugas Satpol PP berlaku arogan ketika penertiban dan pembongaran lapak. PKL perlu mencari penghidupan tapi kenapa pedagang kecil selalu ditindas,” katanya, kepada Koran HR, Selasa (24/05/2016). [Berita Terkait: Penertiban Lapak PKL di Ciamis, Satpol PP & Pedagang Adu Mulut]
David menilai, penertiban PKL di Jl Stasiun Ciamis itu mengandung unsur tindakan premanisme karena terjadi aksi pukul-memukul. Tidak hanya bertindak seperti preman, David juga mengaku kena bogem mentah petugas. Selain itu, petugas terlihat mengeluarkan belati untuk mengancam pedagang. (es/Koran-HR)