Jumat, April 18, 2025
BerandaBerita PangandaranProfeser Amerika Sebut di Pangandaran Masih Berpotensi Terjadi Bencana Tsunami

Profeser Amerika Sebut di Pangandaran Masih Berpotensi Terjadi Bencana Tsunami

Profesor Ahli Geologi dari Amerika Serikat, Ron Haris, bersama ahli Geologi dari Universitas Veteran Yogyakarta, selama pekan lalu melakukan penelitian terkait potensi bencana tsunami di pesisir laut selatan Jawa Barat, termasuk di pesisir laut Pangandaran.

Dari hasil penelitian tersebut, diperoleh fakta mengejutkan, dimana bencana tsunami Pangandaran yang terjadi pada tahun 2006 lalu merupakan pembukaan jelang meletusnya bencana serupa yang lebih besar. Dengan begitu, di pesisir laut Pangandaran belum aman dari Tsunami. Padahal, peristiwa tsunami biasanya siklus yang terjadi 100 tahun sekali.

“Di laut selatan pulau jawa saat ini tersimpan sebuah energi yang sedang berkumpul. Dan energi tersebut berasal dari kerak bumi yang terus bergerak. Terlebih, di dasar laut selatan pulau jawa terdapat dua lempengan yang mempertemukan antara lempengan indoaustralia dan lempengan pasifik,” katanya, saat ditemui HR Online, di kantor BPBD Kabupaten Pangandaran, Sabtu (14/05/2016) lalu.

Apabila kedua lempengan tersebut bertemu dan saling bergesekan, lanjut Ros, maka dengan sendirinya akan terjadi guncangan bumi yang sangat kuat dan bisa menimbulkan bencana tsunami.

“Apabila peristiwa ini terjadi, maka akan lebih besar dari tsunami di Aceh. Jadi, tsunami yang terjadi pada tahun 2006 silam di pesisir pantai selatan, hanya tsunami pembuka saja. Dan yang lebih besarnya belum terjadi,” kata professor jebolan Brigham Young University Amerika ini.

Ron yang fasih bahasa Indonesia ini, melanjutkan, peristiwa besar tsunami di Indonesia pernah terjadi pada tahun 1500, tahun 1584, tahun 2004 di Aceh, kemudian disusul di Pangandaran pada tahun 2006. “Tsunami Aceh peristiwa paling besar sepanjang sejarah tsunami di Indonesia,” imbuhnya.

Sementara itu, seorang ahli geologi dari Universitas Veteran Jogjakarta, Hanif, mengatakan, pihaknya  telah melakukan penelitian di Pangandaran atau tepatnya di salah satu sungai yang tidak jauh dari laut.

Dari penelitian itu, ditemukan lapisan pasir laut dan biota laut yang sudah terkubur. Setelah dilakukan penelitian secara detail, ternyata lapisan itu sudah berumur 400 tahun. Diduga 400 tahun ke belakang di Pangandaran pernah terjadi bencana tsunami.

“Info dari BMKG bahwa di Pangandaran sebelumnya pernah terjadi tsunami yang korbannya jauh lebih besar dari tsunami tahun 2006. Info itu ternyata akurat, karena sesuai dengan hasil penelitian kami,” katanya.

Hanif pun meminta masyarakat Pangandaran yang berada di pesisir pantai untuk mengetahui ciri-ciri akan terjadi bencana tsunami. Selain itu, masyarakat pun harus tahu cara evakuasi bencana.

“Ketika akan terjadi tsunami, alam memberikan ciri-ciri. Hal itu yang harus diketahui untuk meminimalisir banyaknya korban,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Pangandaran, Nana Ruhena, mengatakan, pihaknya telah melakukan berbagai upaya memberikan penjelasan tentang bencana tsunami kepada masyarakat. Tak hanya tsunami saja, penjelasan terkait bencana lainnya pun sudah disampaikan.

“Bahkan, kami telah membentuk FKDM di seluruh desa. Hal itu dilakukan agar masyarakat terlatih dan siap ketika menghadapi bencana,” ujarnya. (Ntang/R2/HR-Online)

Anak Sungai

Banjir Luapan Anak Sungai Citalahab Rendam Puluhan Rumah di Pamarican Ciamis

harapanrakyat.com,- Curah hujan dengan intensitas tinggi membuat anak Sungai Citalahab meluap. Akibatnya beberapa titik tanggul jebol hingga air masuk dan merendam pemukiman warga di...
Pohon Petai Tumbang Timpa

Pohon Petai Tumbang Timpa Rumah dan Motor di Tasikmalaya, Kerugian Capai Puluhan Juta

harapanrakyat.com,- Hujan deras disertai angin kencang membuat sebuah pohon petai tumbang timpa rumah milik Jajang di Kampung Kiarabongkok, Desa Puspamukti, Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya,...
Feike Muller Latupeirissa, Pemain Keturunan Belanda Siap Gabung Timnas Indonesia untuk Piala Dunia U-17 2025

Feike Muller Latupeirissa, Pemain Keturunan Belanda Siap Gabung Timnas Indonesia untuk Piala Dunia U-17 2025

Salah satu pemain keturunan Indonesia asal Belanda, Feike Muller Latupeirissa, siap memperkuat Timnas U-17 pada ajang Piala Dunia 2025 mendatang. Tentunya, Nova Arianto menyambut...
Begini Tanggapan Warga Kota Banjar Soal Wacana Reaktivasi Jalur Kereta Banjar-Pangandaran.

Begini Tanggapan Warga Kota Banjar Soal Wacana Reaktivasi Jalur Kereta Banjar-Pangandaran 

harapanrakyat.com,- Sejumlah warga di Kota Banjar, Jawa Barat, menyambut positif wacana reaktivasi jalur kereta api Banjar-Pangandaran yang digulirkan oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi. Wacana...
Kecelakaan Maut Truk Wing

Kecelakaan Maut Truk Wing Box Hantam Truk Tronton di Sumedang, Satu Meninggal

harapanrakyat.com,- Kecelakaan maut truk wing box bermuatan makanan ringan menabrak truk tronton pengangkut semen dan pohon terjadi di kawasan Kampung Warungbuah, Desa Padanaan, Kecamatan...
Piala AFF U-23 2025 Digelar di Indonesia

Resmi! Piala AFF U-23 2025 Digelar di Indonesia

Indonesia kini resmi menjadi tuan rumah Piala AFF U-23 2025. Anggota Exco PSSI atau Komite Eksekutif PSSI, Arya Sinulingga mengkonfirmasi mengenai kabar tersebut. "Ya, benar,"...