Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- Pagar kawat berduri di Situs Astana Gede Kawali, Kecamatan Kawali, Kabupaten Ciamis, tinggal tersisa tiangnya saja. Puing bekas pagar kawat sudah tidak ada lagi di lokasi dan diduga diambil pemulung. Agar lokasi situs tetap terjaga dengan aman, warga meminta pembuatan pagar baru.
Maman (52), warga Kawali, ketika ditemui Koran HR, Senin (09/05/2016), mengatakan, pagar yang ada di sekeliling situs memiliki fungsi selain sebagai pembatas areal situs dengan tanah milik warga, juga berfungsi untuk mencegah pengunjung situs masuk dari sembarang tempat.
“Pagar merupakan pengamanan terhadap batas lahan agar warga maupun binatang tidak masuk ke wilayah situs,” katanya
Heri, pengunjung asal Lumbungsari, ketika dimintai tanggapan, mengatakan, dengan ketiadaan pagar pembatas atau hilangnya pagar yang mengelilingi situs, dapat dipastikan pengunjung yang masuk dari belakang akan lebih banyak dibanding dengan pengunjung yang membeli tiket masuk (karcis).
“Namun, kemungkinan besar orang yang masuk dari belakang atau lewat bagian pagar hanya orang yang sudah tahu percis keberadaannya. Pagar yang berada di sekeliling situs bisa disebut pagar sementara yang berfungsi untuk memberikan keselamatan dan keamanan, yang pada prinsipnya berfungsi untuk menjaga situs dari kerusakan yang dilakukan oknum warga, serta untuk mencegah agar pengunjung situs tidak masuk sembarangan,” katanya. (Dji/Koran-HR)