Berita Banjar (harapanrakyat.com),- Sekretaris Tanfidziyah Nahdlatul Ulama (NU) Kota Banjar, DR. H. Supriana, M.Pd., mengajak semua umat Islam, khususnya warga Nahdliyin, untuk tidak usah jauh-jauh memikirkan permasalahan nasional yang terjadi dan berkembang dalam pemberitaan di beberapa media.
Dia menegaskan, bahwa NU tidak akan “neka-neko” membicarakan permasalahan aqidah apa yang harus digunakan oleh bangsa Indonesia. Karena, sudah jelas tahu persis perjuangan dalam melawan penjajah. Sehingga, jargon NKRI Harga Mati itu dinilai sangat masuk akal.
“Khusus untuk Kota Banjar, mari kita jaga 4 pilar kebangsaan dengan berkontribusi membenahi masalah yang ada, seperti halnya permasalahan moralitas generasi bangsa yang semakin membahayakan,” tegasnya, dalam acara Harlah Muslimat NU ke-70 di Gedung Graha Banjar Idaman, Minggu (15/05/2016).
Lebih lanjut Supriana juga mengatakan, bahwa fenomena LGBT, tindakan asusila, serta fenomena keagamaan yang sangat sensitif, harus disikapi dengan arif dan bijaksana.
Pasalnya, jika masyarakat hanya menafsirkan secara mentah, maka polemik yang berkembang di masyarakat akan menjadi momok yang meresahkan.
“Statemen yang dikeluarkan NU itu tidak gegabah, karena melalui proses analisa mendalam sebelumnya. Jadi, apapun yang diintruksikan oleh PBNU, ya kita taati. Termasuk masalah perang melawan narkoba, perang melawan organisasi yang merongrong keutuhan NKRI. Sekali lagi, moralitas bangsa perlu kita kawal dengan pendidikan agar masa depan bangsa ini cerah,” tandasnya. (Muhafid/R3/HR-Online)