Terminal Bus Banjar terlihat sepi dari aktivitas armada angutan maupun penumpang. Photo: Hermanto/HR
Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-
Di tahun 2016 ini, calon penumpang di Terminal Bus Banjar mengalami penurunan hingga 45 persen dari tahun-tahun sebelumnya. Penurunan juga terjadi pada armada bus yang kini mulai malas beroperasi karena minimnya penumpang. Jika beroperasi pun hanya mengalami kerugian.
Seperti contoh bus ¾ Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) jurusan Purwokerto-Banjar, yang biasanya mengantri panjang di jalur pemberangkatan, kini yang beroperasi hanya empat sampai enam unit saja. Sedangkan, bus-bus besar yang biasanya start dari Banjar, kini terminal hanya sebagai lintasan saja.
Kondisi tersebut membuat para penarik becak dan tukang ojek menjerit lantaran penghasilan mereka pun otomatis jadi berkurang. Seperti diungkapkan Anang (34), salah seorang penarik becak yang biasa mangkal di Terminal Bus Banjar.
“Pada tahun 2013, terminal ini selalu ramai oleh calon penumpang, tapi sekarang sepi, penumpang bisa dihitung dengan jari, otomatis pendapatan pun jadi menurun,” ujar Anang, kepada Koran HR, Selasa (24/05/2016).
Senada diungkapkan Wiwi Hartati (40), warga Cikabuyutan Banjar yang akan berangkat ke Jakarta. Dirinya mengaku heran dengan keadaan di terminal yang akhir-akhir ini terlihat sepi. Tidak seperti tahun kemarin dimana armada bus selalu banyak, sehingga penumpang tidak sulit untuk mendapatkan kendaraan yang sesuai tujuannya. “Biasanya kalau saya mau ke Jakarta tidak perlu menunggu lama seperti sekarang ini,” kata Wiwi.
Sementara itu, Kepala UPTD Terminal Dinas Perhubungan Kota Banjar, Dede Kurnia, melalui Koordinator Lapangan, Maman, menyebutkan, bahwa salah satu penyebab sepinya terminal karena para penumpang kini sudah beralih menggunakan kendaraan pribadi, sehingga terjadi penurunan penumpang di terminal.
“Penurunan penumpang tidak hanya terjadi di Terminal Banjar saja, tapi di kota-kota lain seperti Ciamis dan Tasikmalaya juga sama,” terang Maman, saat dikonfirmasi HR.
Dia juga mengatakan, armada bus yang masih beroperasi sekarang ini hanya 40 persen saja. Sebab, bus yang biasa beroperasi 18 unit, kini hanya 6 unit. Begitu pun untuk bus Budiman jurusan Banjar-Jakarta yang biasanya beroperasi 8 unit, kini hanya 3-4 unit saja.
“Untuk sekarang memang sepi, namun jika libur panjang atau musim mudik nanti, biasanya penumpang selalu membludak, dengan begitu otomatis volume kendaraan akan mengalami peningkatan,” kata Maman.
Meski demikian, pihaknya akan tetap mengantisipasi lonjakan penumpang, baik pada libur panjang maupun saat mudik lebaran nanti. (Hermanto/Koran-HR)