Pemateri dari PMI sedang menjelaskan cara memainkan game bencana kepada siswa (SDIT Uswatun Hasanah Kota Banjar dalam kegiatan Perkemahan Jum’at-Sabtu di Lapang Doboku Kelurahan Pataruman, Kota Banjar, Jum’at (08/04/2016). Photo : Muhafid/HR
Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-
Puluhan siswa Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Uswatun Hasanah Kota Banjar ikuti Perkemahan Jum’at-Sabtu (Perjusa), di Lapang Doboku Kelurahan Pataruman, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar, Jum’at (08/04/2016).
Acara tersebut merupakan program tahunan yang diselenggarakan SDIT Uswatun Hasanah. Dalam kemasan Pramuka, siswa diperkenalkan materi-materi non-akademik yang tidak diajarkan di bangku sekolah.
Menurut Wakil Kesiswaan SDIT Uswatun Hasanah Asep Tansur, sekolahnya selalu berupaya memberikan wawasan kepada anak didiknya berdasarkan kurikulum serta pengetahuan non-akademik lainnya. Pasalnya, siswa perlu ilmu tambahan dalam melaksanakan apa yang ia dapat dari bangku sekolah.
“Kami gelar selama 2 hari. Nah kami bekerjasama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjar serta Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Banjar, untuk memberikan materi seputar kesiapsiagaan terhadap bencana melalui permainan yang diramu oleh tim BPBD maupun PMI,” tuturnya kepada HR Online.
SDIT Uswatun Hasanah, lanjut Asep, mendorong siswa untuk belajar mandiri, terampil, kekompakan serta memahami alam sekitar yang diciptakan oleh Alloh SWT.
“Peserta berjumlah 70 siswa, dari semua kegiatan ini kami berharap siswa menjadi pribadi yang cepat tanggap terhadap kondisi lingkungan yang ada. Terutama terhadap bencana yang kini sering terjadi di Kota Banjar,” imbuhnya.
Dari pantauan HR Online, tawa ceria para siswa pecah saat pemateri dari PMI Kota Banjar menyampaikan permainan Ular Tangga Bencana. Para siswa ditunjuk untuk melemparkan dadu serta menempati bilangan yang keluar dari dadu tersebut. Uniknya, mereka dituntut untuk mengingat nomor telepon darurat yang berkenaan dengan bencana, seperti nomor BPBD, Kepolisian, Pemadam Kebakaran (Damkar) dan lainnya.
Ditempat yang sama, Depi, Kepala Markas PMI Kota Banjar, menganjurkan kepada masyarakat untuk senantiasa melatih kebiasaan siap siaga dengan adanya bencana yang tidak bisa diprediksi waktunya, terutama sejak usia dini. Sebab, pendidikan yang paling ampuh yaitu dengan sebuah permainan yang mengarahkan siswa pada pemahaman sesungguhnya.
“Kami bagi pemateri menjadi lima kelompok permainan, yakni game longsor, kebakaran, tsunami, gempa bumi serta Banjir. Kami yakin melalui permainan ini siswa dapat cepat tanggap dengan bencana yang diilustrasikan melalui permainan yang kami sampaikan,” pungkasnya. (Muhafid/R5/HR-Online)