Keluarga pasien di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Ciamis, mengeluhkan lambannya pelayanan petugas medis di ruangan tersebut. Photo: Eli Suherli/HR.
Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, kembali dikeluhkan keluarga pasien, khususnya pelayanan petugas medis di Instalasi Gawat Darurat (IGD).
Keluhan itu salah satunya diungkapkan Rina, warga Kecamatan Lumbung, Kabupaten Ciamis, saat ditemui HR Online, Rabu (13/04/2016). Dia mengaku, ketika membawa bapaknya yang sedang sakit parah ke RSUD Ciamis, namun tidak mendapatkan pelayanan selayaknya dari petugas di IGD.
“Sebelum membawa bapak saya ke RSUD Ciamis, terlebih dahulu saya bawa ke Puskesmas. Tetapi pihak petugas dari Puskesmas tidak bisa menangani penyakit yang diderita bapak saya ini, sehingga diberi rujukan supaya langsung ke RSUD Ciamis,” tuturnya.
Sesampainya di RSUD, lanjut Rina, dirinya langsung membawa bapaknya ke bagian Poli Penyakit Dalam. Namun, petugas di poli tersebut menyuruhnya langsung ke IGD karena melihat kondisi pasien sudah sangat lemah.
Tidak pikir panjang, Rina bersama keluarganya langsung membawa bapaknya ke IGD. Tapi setelah berada di IGD, bapaknya tidak langsung ditangani petugas, malah petugas menyuruh kembali lagi ke bagian Poli Penyakit Dalam.
“Dengan kejadian ini saya sangat menyayangkan sikap petugas medis yang berada di RSUD Ciamis, karena tidak bisa menangani pasien dan malah membiarkan pasien,” keluh Rini.
Di tempat yang sama, Kepala Desa Lumbung, Yuyu Wahyu, yang ikut mengantar warganya berobat ke RSUD Ciamis, mengaku dirinya merasa heran terhadap tindakan petugas RSUD yang tidak langsung memberikan penanganan, malah menyuruh pasien dan keluarganya bolak-balik.
Menurut dia, seharusnya petugas IGD ketika ada pasien masuk langsung memberikan pertolongan, bukan malah membiarkan. Terlebih kondisi pasien sudah sangat memprihatinkan.
Akibat perlakuan yang kurang baik dari petugas IGD, kata Yuyu, dirinya sempat marah kepada petugas. “Setelah dimarahi baru ditangani. Apakah setiap pasien diperlakukan seperti itu oleh petugas IGD,” tanya Yuyu. (es/R3/HR-Online)