Ilustrasi. Foto: Ist/Net
Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-
Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMPPT) Kota Banjar, H. Soni Horison, mengakui, bahwa dalam kurun waktu tahun 2015 sampai memasuki tahun 2016 ini, investasi di Kota Banjar masih lemah akibat minat investor berkurang.
Menurut dia, untuk menggenjotnya memang bukan pekerjaan mudah atau suatu pekerjaan yang lumayan berat direalisasikan. Namun, dirinya bertekad untuk mampu berpikir maju dan berbuat inovatif.
“Upaya inovatif kami untuk membantu dan memudahkan calon pelaku usaha menanamkan investasinya, ada rencana ke depan pendaftaran perizinan online,” kata Soni, saat ditemui Koran HR, pekan lalu.
Kepala Bidang Penanaman Modal BPMPPT Kota Banjar, Jaja Parjaman, menambahkan, pihaknya terus berupaya menciptakan iklim investasi yang kondusif, diantaranya melalui sosialisasi tentang penanaman modal, memberikan pelayanan perizinan yang cepat, serta berkomunikasi dengan para pelaku usaha.
Namun, pihaknya juga tidak memungkiri masih lemahnya investasi di Banjar bisa disebabkan belum adanya kepastian regulasi, misalnya tentang penataan zonasi pembangunan tower seluler.
“Kami tidak tahu sudah sejauh mana Dishubkominpar Kota Banjar selaku tupoksinya yang menyusun zonasi tower, minimal untuk dua tahun ke depan,” ujar Jaja.
Sementara di tempat terpisah, Kepala Dishubkominpar Kota Banjar, Ide Suhendar, mengaku, pihaknya sudah menyelesaikan kajian penataaan zonasi tower seluler sampai tahun 2017.
“Kami telah kaji zonasi tower seluler sampai tahun 2017. Namun untuk jumlahnya belum bisa disampaikan sekarang karena masih dalam bentuk draf,” terangnya, saat dikonfirmasi Koran HR, pekan lalu.
Ide berharap, SK zonasi tower seluler dapat segera disyahkan dan diterbitkan walikota, sehingga akan terbuka kembali iklim investasi, khususnya bagi pengusaha seluler dengan membangun tower. (Nanks/Koran-HR)