Potensi komoditas tanaman kopi arabika yang ada di wilayah Kecamatan Sidamulih, Parigi dan Langkaplancar. Photo: Asep Kartiwa/ HR
Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),-
Ketua Koperasi Motekar Jaya, Asep Hindayanto, mengungkap potensi komoditas tanaman kopi arabika yang ada di wilayah Kecamatan Sidamulih, Parigi dan Langkaplancar. Menurut dia, komoditas kopi arabika di wilayah tersebut cukup potensial.
Asep menuturkan, saat ini pihaknya memiliki sekitar 400 anggota dengan luas lahan garapan mencapai sekitar 93 hektar lahan. Menurut dia, areal lahan yang digarap anggota koperasi Motekar mulai dari wilayah Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis, hingga Sidamulih, Parigi dan Langkaplancar Pangandaran.
“Petani yang mengolah tanaman kopi hingga panen, kemudian koperasi menampungnya. Setelah itu, koperasi memasarkannya ke luar kota,” kata Asep.
Kepada Koran HR, Asep mengungkapkan, areal lahan paling luas berada di wilayah Pangandaran, dengan kemampuan produsi hingga 100 ton. Menurut hasil penelitian, kata Asep, biji kopi arabika dari wilayah tersebut berkualitas bagus.
“Satu pohon rata-rata mampu memproduksi sekitar 3 sampai 4 kilogram biji kering setiap musim. Musim panen kopi adalah antara Bulan April dan Mei. Kopi lain yang ada disana adalah kopi yang tercecer sisa dimakan Luak. Para petani mengumpulkannya dan dijual ke Koperasi,” kata Asep.
Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Pangandaran, Teddy Sonjaya, membenarkan komoditas kopi di wilayah Kabupaten Pangandaran sangat potensial. Hanya saja, dia menyayangkan, para pelaku usaha belum maksimal dalam mengelola potensi bisnis kopi tersebut.
“Ini mungkin akibat ketidaktahuan atau kurangnya data komoditas-komoditas hasil bumi di Kabupaten Pangandaran,” katanya.
Teddy berharap bisa menjalin kerjasama dengan para petani, termasuk Koperasi Motekar Jaya. Namun sebelum itu, pihaknya akan berkordinasi dengan Kadin Provinsi Jawa Barat untuk target pengembangan komoditas kopi di wilayah Kabupaten Pangandaran. (Askar/Koran-HR)