Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),- Setelah ramai diberitakan media massa terkait kisah remaja miskin yang menderita gizi buruk bernama Sifa, warga Dusun Karangpetir, RT 01/RW 01, Desa Cintakarya, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, akhirnya sampai ke telinga Presiden Joko Widodo (Jokowi). Karena iba dengan kisah getirnya kehidupan remaja berusia 17 tahun ini, Jokowi langsung memerintahkan stafnya untuk memberikan bantuan kepada Sifa dan keluarganya.
Seperti dilansir kompas, Staf Sekretaris Pribadi Presiden, Ismail, mengatakan, pihaknya sudah menyalurkan bantuan dari Presiden kepada Sifa dan keluarganya. Bantuan itu berupa uang untuk keperluan Sifa sehari-hari berikut sembakonya untuk kebutuhan makan keluarganya.
Sifa pun, ujar dia, diberi fasilitas berobat gratis di rumah sakit setempat untuk penyembuhan penyakit yang sudah dideritanya selama belasan tahun. Selain itu, kata dia, Presiden pun sudah mengintruksikan kepada Menteri Sosial agar Sifa mendapat bantuan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) dan Kartu Indonesia Sehat (KIS). “Bantuan dari Pak Presiden itu sudah kami berikan pada Sabtu (5/3/2016) kemarin. Kami datangi langsung ke rumahnya di Pangandaran,” imbuhnya.
Selain Sifa, kata dia, kakek dan neneknya bernama Totong dan Salmah pun diperintahkan Presiden harus mendapat bantuan kartu KKS dan KIS. “ Kakek dan neneknya pun ternyata sama mengalami sakit. Menurut penuturan kakeknya bahwa Sifa sudah tinggal bersama di rumahnya sejak berumur 5 tahun. Saat itu ibunya menitipkan Sifa di rumah kakek dan neneknya setelah memutuskan merantau ke Cianjur,” ujarnya.
Presiden pun berharap kartu jaminan kesehatan (KIS) dan keluarga harapan (KKS) untuk Sifa serta keluarganya agar segera diproses oleh Kementerian Sosial dan Pemkab Pangandaran. “Pak Presiden pun berpesan agar seluruh pemerintah daerah di Indonesia untuk memperhatikan warga miskin yang bernasib sama seperti Sifa. Pemerintah daerah harus peka terhadap warga miskin di daerahnya,” pungkasnya.
Seperti diberitakan HR Online sebelumnya, diduga mengalami gizi buruk, Sifa, kini hanya bisa pasrah meratapi nasibnya. Saat ini Sifa hanya bisa terbaring lemas dan tidak bisa menjalani aktifitas seperti teman seusianya.
Totong, kakek Sifa, mengatakan, Sifa sudah menderita sakit selama bertahun-tahun. Penderitaan Sifa dimulai sejak usia 1 tahun, saat itu ayahnya meninggal dunia. “Memasuki usia balita, ibunya juga meninggalkannya. Sampai saat ini tidak pernah menengok Sifa dan tidak pernah memberi kabar,” kata Totong. (Bgj/R2/HR-Online)