Minggu, April 27, 2025
BerandaBerita PangandaranSebelum Diledakan di Pangandaran, Kapal ‘FV Viking’ Raup Uang Milyaran

Sebelum Diledakan di Pangandaran, Kapal ‘FV Viking’ Raup Uang Milyaran

Kapal FV Viking berbobot 1.322 GT milik pengusaha Nigeria yang ditangkap TNI AU di perairan Kepulauan Riau lantara kedapatan mencuri ikan, diledakan dan ditenggelamkan di perairan laut Pangandaran, Senin (14/03/2016). Foto: Ist

Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),-

Dirops Satgas 115, Laksda TNI Didik Wahyudi mengungkapkan, dari berbagai laporan kejahatan lintas negara, Kapal FV Viking ditangkap di Perairan Tanjung Uban Bintan, Kepulauan Riau, pada tanggal 5 Maret 2016. Kapal itu kemudian digiring ke Tanjung Priok dengan Kapal KRI Angkatan Laut Barakuda dan tiba di Priok tanggal 8 Maret 2016.

Pada tanggal 9-10 Maret, pukul 13.00 WIB, Kasal dan join investigasi secara bersama-sama oleh Pemerintah Indonesia, Norwegia, Afrika Selatan dan Kanada melakukan peninjauan terhadap kapal tersebut. Kapal FV Viking kemudian berangkat menuju Pangandaran pada tanggal 10 Maret 2016 dengan dikawal KRI Angkatan Laut Sutanto, dan tiba di Pangandaran pada tanggal 13 Maret 2016 jam 11.00 WIB. [Berita Terkait: Monumen Ilegal Fisihing Bakal Dibangun di Pangandaran]

“Dalam catatan Satgas 115, Kapal FV Viking menjadi buronan 13 negara. Kapal ini telah 13 kali mengganti nama, 12 kali mengganti bendera dan delapan kali mengganti panggilan (call sign). Setelah dilakukan pemeriksaan, di kapal tersebut juga ditemukan 30 macam bendera. Kemungkinan itu untuk mengelabui petugas,” kata Didik.

Sementara itu, Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, mengatakan, pihaknya cepat bergerak setelah melakukan investigasi dengan Interpol. Menurut dia, Indonesia punya keberanian menangkap serta menenggelamkan kapal FV Viking. [Berita Terkait: Ini Alasan Monumen Kapal ‘FV Viking’ Dibangun di Pangandaran]

“Penenggelaman ini merupakan bukti nyata pemerintah dalam memberantas Ilegal fishing. Ini sekaligus untuk memberikan efek jera, agar kapal asing tidak berani lagi mencuri ikan di laut Indonesia,” katanya.

Susi menjelaskan, Kapal FV Viking sangat berbahaya, karena jaring ikan yang dibawa jenis gillnet dasar atau liong bun sebanyak 7.980 unit dengan panjang masing-masing unit 50 meter dan panjang total jaring seluruhnya sekitar 399 kilometer.

Menurut Susi, jelas itu melanggar karena yang diperbolehkan maksimal hanya 2,5 kilmeter saja. Dalam sekali berlayar, jaring yang dibawa Kapal FV Viking bisa menghasilkan Rp. 20 hingga Rp. 30 milyar atau 200 ton sampai 400 ton ikan.

“Indonesia akan menjadi tempat peristirahatan terakhir Kapal FV Viking. Ini merupakan kontribusi pemerintah sebagai bagian dari masyarakat dunia dalam memberantas Ilegal fishing. Hasil tangkapan biasanya didaratkan di Thailand dan penurunan logistiknya di Singapura juga ke pusat perikanan di Spanyol,” jelas Susi.

Susi menambahkan, apa yang dilakukan Kapal FV Viking merupakan kejahatan terorganisir serta melecehkan kedaulatan negara. Maka tidak bisa dibiarkan oleh negara yang berdaulat. Singapura dan Thailand sebagai tempat persinggahan FV Viking, perlu diajak kerjasama dengan negara-negara lain untuk mengungkap modus operandi FV Viking.

“Ini determine efek, tidak perlu menunggu proses pengadilan. Dukungan dari Singapura dan Thailand yang sering disinggahi Kapal FV Viking merupakan hal yang penting untuk mengungkap modus operandinya, itu saja,” pungkasnya. (Mad/Koran-HR)

Berita Terkait

Booom, Kapal Pencuri Ikan Itu Diledakkan di Laut Pangandaran

Ribuan Pelajar di Pangandaran Saksikan Penenggelaman Kapal Pencuri Ikan

Presiden Jokowi Batal Saksikan Penenggelaman Kapal Asing di Pangandaran

Penenggelaman Kapal Viking di Perairan Pangandaran Dijaga Pengamanan Berlapis

Penenggelaman Kapal di Pangandaran Diliput Media dari Berbagai Negara

Cacing Kepala Duri (Acanthocephala)

Cacing Kepala Duri (Acanthocephala), Parasit yang Mengintai Tubuh Manusia

Pada dasarnya, tidak bisa kita pungkiri bahwa tubuh manusia dapat menjadi tempat tinggal yang nyaman bagi berbagai jenis parasit. Ya, salah satunya adalah cacing...
Bupati Pangandaran Ajak Perawat Tetap Solid dan Ikhlas Melayani Masyarakat

Bupati Pangandaran Ajak Perawat Tetap Solid dan Ikhlas Melayani Masyarakat

harapanrakyat.com, - Bupati Pangandaran Citra Pitriyami mengajak seluruh perawat di Pangandaran untuk tetap solid, bekerja dengan semangat, serta menjalankan tugas dengan ikhlas. Menurutnya, pekerjaan...
PPNI Pangandaran Dorong Peningkatan Kompetensi Perawat untuk Pelayanan Maksimal

PPNI Pangandaran Dorong Peningkatan Kompetensi Perawat untuk Pelayanan Maksimal

harapanrakyat.com,- DPD Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, mengajak perawat untuk meningkatkan kompetensi Ilmu dan kemampuan Keperawatan guna meningkatkan pelayanan kesehatan...
Warga Pasar Wisata Pangandaran

Warga Pasar Wisata Pangandaran akan Audiensi dengan Bupati Pekan Depan

harapanrakyat.com,- Warga Pasar Wisata (PW) Pangandaran, Jawa Barat, rencananya akan bertemu dengan Bupati Citra Pitriyami untuk melakukan audiensi pada pekan depan. Seperti diketahui, penghuni Pasar...
Pembangunan Jalan Lingkar Utara di Sumedang Ditarget Rampung Mei 2025

Pembangunan Jalan Lingkar Utara di Sumedang Ditarget Rampung Mei 2025

harapanrakyat.com,- Progres pembangunan Jalan Lingkar Utara yang menghubungkan wilayah Karamat dan Pasiringkik, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, menunjukkan perkembangan signifikan. Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir...
Bangunan Puskesmas Kertahayu

Berdiri di Lahan Milik PT KAI dan Tingginya Harga Sewa, Bangunan Puskesmas Kertahayu Ciamis Harus Direlokasi

harapanrakyat.com,- Bangunan Puskesmas Kertahayu selama ini berdiri di atas tanah milik PT KAI yang berlokasi di Dusun Cisaar, Desa Kertahayu, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis,...