Photo: Ilustrasi net/Ist.
Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Ratusan Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang diberikan kepada warga di Desa Rawa, Kecamatan Lumbung, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, tidak bisa digunakan. Diduga hal itu akibat adanya anggapan para penerima telah menjadi peserta mandiri.
Menurut Ohim (40), salah seorang warga RT. 32/12, Dusun Bojongpari, Kecamatan Lumbung, bahwa program KIS sangat membantu masyarakat tidak mampu untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
“Tapi saya tak habis fikir, kenapa kartu KIS yang saya miliki ini pun tidak bisa digunakan, padahal saya ini betul- betul tidak mampu,” ujar Ohim, kepada HR Online, Senin (28/03/2016).
Yusup Hidayat (45), warga lainnya, mengaku mengetahui Kartu Indinesia Sehat yang dimilikinya tidak aktif pada waktu dirinya mau berobat ke Puskesmas. Setelah menunjukkan kartu dan petugas memeriksanya, ternyata tidak bisa digunakan, sehingga niatnya berobat pun jadi batal.
Kepala Dusun Bojongpari, Kurniawan, ketika dihubungi HR Online melalui telepon selularnya, menyebutkan, dari total 750 Kartu Indonesia Sehat untuk warga di dusunnya, 30 kartu tidak bisa digunakan karena dianggap taraf hidupnya sudah meningkat/mampu.
Selain itu, tidak aktifnya KIS bisa pula disebebkan data peserta tidak sesuai nama, tempat tanggal lahir, NIK, alamat dan fasilitas kesehatan tingkat 1.
“Meski yang bersangkutan pada umumnya bekerja serabutan, tapi adanya alasan seperti itu maka masyarakat yang dinyatakan non aktif sebagi peserta KIS diharapkan menjadi peserta JKN-KIS non PBI,” kata Kurniawan.
Di tempat terpisah, Kaur. Ekbang Desa Rawa, Kecamatan Lumbung, Aep Saepudin, menjelaskan, KIS merupakan tanda kepesertaan JKN untuk memperoleh pelayanan kesehatan melalui mekanisme sistim rujukan berjenjang.
Peserta JKN terbagi menjadi dua jenis, yaitu peserta mandiri dan KIS-PBI dengan segmen penerima bantuan iuran yang diperuntukkan bagi kelompok masyarakat miskin, yang didaftarkan oleh pemerintah, dimana iurannya dibayar melalui APBN.
“Untuk keseluruhan KIS yang diperoleh Desa Rawa berjumlah 2.339 kartu. Dari jumlah tersebut, 117 karu tidak aktif, dengan alasan calon penerima sudah mapan atau ianggap telah mampu,” jelasnya. (dji/R3/HR-Online)