Batu tulis merupakan peninggalan sejarah sunda masa lalu yang kini masih tersimpan di Objek Wisata Cagar Budaya Astana Gede Kawali, Kabupaten Ciamis. Foto: Ist/Net
Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Pemkab Ciamis tengah merencanakan program pengembangan 6 objek wisata rintisan yang nantinya akan dijadikan destinasi wisata unggulan Kabupaten Ciamis. Strategi dalam melakukan promosinya pun akan diintegrasikan menjadi satu rangkaian tujuan wisata. Dalam program ini, Pemkab Ciamis akan menawarkan wisata religi, budaya dan rekreasi kepada calon wisatawan.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Ciamis, Kusdiana, mengatakan, pengembangan 6 objek wisata rintasan yang diintegrasikan tersebut saat ini tengah dipersiapkan. Setelah melakukan renovasi infrastruktur di 6 objek wisata tersebut, kata dia, langkah selanjutnya adalah mempersiapkan promosi wisata.
“Kita sudah melakukan penjajakan dengan sejumlah travel wisata di Indonesia untuk memperkenalkan program objek wisata yang tengah kami rintis ini. Selain itu, kami pun tengah mempersiapkan pemandu wisatanya untuk mendampingi wisatawan saat berekrasi di Ciamis,” ujarnya, kepada Koran HR, pekan lalu.
Kusdiana menjelaskan, 6 objek wisata rintasan yang tengah dikembangkan itu, yakni Karangkamulyan, Gunung Susuru, Astana Gede Kawali, Situ Wangi Kawali, Situ Lengkong Panjalu dan objek wisata Tirtawinaya. “ 6 Objek wisata itu sudah kita benahi infrastrukturnya,” imbuhnya.
Menurut Kusdiana, program yang ditawarkan, yakni wisata diintegrasi. Jadi, wisatawan nantinya akan dipandu oleh pemandu wisata untuk mengunjungi 6 objek wisata tersebut.
“Tema yang kami tawarkan adalah wisata religi dan budaya. Jadi, harus didampingi oleh pemandu wisata untuk menerangkan kepada wisatawan terkait sejarahnya. Namun, kami pun menawarkan objek wisata rekreasi di Tirtawinaya. Jadi, setelah wisatawan mengunjungi tempat wisata religi dan budaya, kemudian melakukan rekreasi,” terangnya.
Selain Tirtawinaya, lanjut Kusdiana, pihaknya pun akan menawarkan pula objek wisata rekreasi wisata milik swasta di Ciamis, seperti objek wisata Icakan dan lainnya. “ Jadi, wisatawan tidak hanya menikmati suguhan wisata religi dan budaya saja, tapi ada rekreasinya juga,” ungkapnya.
Program wisata diintegrasi ini, kata Kusdiana, harus didukung oleh promosinya. Karenanya, pihaknya sudah melakukan penjajakan kerjasama dengan sejumlah agen travel yang ada di Indonesia. “Kita berharap dengan kerjasama dengan agen travel bisa mendatangkan wisatawan dan mengenalkan program wisata ini. Dengan digulirkannya program ini, kami menargetkan adanya peningkatan angka kunjungan wisatawan yang datang ke Ciamis pada tahun ini,” jelasnya. (Bgj/Koran-HR)