Kapal FV Viking berbobot 1.322 GT milik pengusaha Nigeria yang ditangkap TNI AU di perairan Kepulauan Riau lantara kedapatan mencuri ikan, diledakan dan ditenggelamkan di perairan laut Pangandaran, Senin (14/03/2016). Foto: Ist
Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),-
“Alangkah sedihnya kalau di laut kita, lobster, udang, ikan sudah tidak ada lagi. Anak cucu tidak bisa menikmati. Maka seyogyanya kehidupan laut harus dijaga supaya tetap bisa hidup dan lestari. Maka Satgas 115 yang dibentuk Presiden Joko Widodo diberi mandat dan tugas untuk mewujudkan komitmennya dalam memberantas ilegal fishing,” kata Susi Pudjiastuti, Menteri Kelautan dan Perikanan, usai peledakan Kapal FV Viking, di Pangandaran, Senin (14/03/2016).
Susi menjelaskan, ikan-ikan di perairan Indonesia tidak boleh dibawa ke luar negeri tanpa ijin. Untuk membuktikan ketegasan itu, atas seizin Presiden, dia akan menjadikan Kapal FV Viking sebagai monumen pengingat perlawanan terhadap Ilegal Fishing. [Berita Terkait: Monumen Ilegal Fisihing Bakal Dibangun di Pangandaran]
“Panjang laut kita nomor dua di dunia. Ekspor kita nomor tiga se Asia Tenggara. Dari tahun 2003 sampai 2013 pertumbuhan ikan di laut kita kecil dan kerdil. Karenanya nelayan Indonesia tidak lagi sejahtera. Saya mendapat kepercayaan dari pak Joko Widodo menjadi Komandan Satgas 115 untuk menenggelamkan dan mengkandaskan Kapal FV Viking. Ini supaya bisa dikenang sebagai perlawanan terhadap Ilegal Fishing,” kata Susi.
Lebih lanjut Susi mengungkapkan, berbeda dengan kapal-kapal pencuri ikan yang lain, sebanyak 158 kapal yang sudah di tenggelamkan baru kapal jenis FV Viking ini tidak di tenggelamkan sepenuhnya dan hanya dikandaskan. Kapal dengan bobot 1.322 GT tanpa berkebangsaan merupakan kapal buronan internasional. Kapal ini akan dijadikan sebagai monumen, agar generasi muda penerus bangsa mengetahuinya.
Menurut Susi, Pangandaran lokasinya strategis sebagai lokasi monumen. Dia menilai, monumen itu bisa juga dijadikan objek wisata baru. Untuk menunjang hal itu, pihaknya akan membantu membangun sarana dan prasarananya.
“Sedang kita tata dan desain kedepannya mau seperti apa. Rencana nanti Bulan Oktober akan ada konferensi perikanan se Indonesia di Pangandaran. Ini akan menjadi pelajaran bagi semuanya, juga untuk membuktikan bahwa ketegasan kita dalam menjaga laut. Karena laut merupakan masa depan bangsa kita sebagai poros maritim dunia,” tandas Susi.
Susi menambahkan, nelayan, budidaya tambak garam, dan ekosistem laut wajib dilindungi. Dia pun tidak ingin ada reklamasi di Pangandaran, karena akan merusak ekosistem. Untuk itu dia berharap air laut Pangandaran sehat sebagaimana mestinya.
“Saya berharap Pangandaran menjadi contoh masa depan di bidang pariwisata dan bidang perikanan. Untuk itu, ajarkan masyarakat bisa menjaga bagaimana kampung nelayan yang bersih. Bila perlu umumkan dan buat Perda. Membuang sampah plastik di Pantai akan dikenai denda, contohnya 1 juta supaya jera,” pungkasnya. (Mad/Koran-HR)
Berita Terkait
Booom, Kapal Pencuri Ikan Itu Diledakkan di Laut Pangandaran
Ribuan Pelajar di Pangandaran Saksikan Penenggelaman Kapal Pencuri Ikan
Presiden Jokowi Batal Saksikan Penenggelaman Kapal Asing di Pangandaran
Penenggelaman Kapal Viking di Perairan Pangandaran Dijaga Pengamanan Berlapis
Penenggelaman Kapal di Pangandaran Diliput Media dari Berbagai Negara