Ilustrasi. Foto: Ist/Net
Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-
Sejumlah ketua RT dan RW di Kota Banjar, meminta kepada Pemerintah Kota Banjar, agar di tahun 2016 ini uang insentif yang diterimanya dinaikkan dengan alasan beban tugas seorang RT/RW cukup berat.
Hal itu dikatakan Ketua Forum RT/RW Kelurahan Muktisari, Kecamatan Langensari, Yanto, kepada HR, pekan lalu. Menurutnya, selain tugas ketua RT/RW cukup berat, kebutuhan hidup pun kini semakin meningkat seiring naiknya harga sembako.
“Jadi wajar minta dinaikkan, itu untuk mendukung peningkatan kinerja ketua RT dan ketua RW. Kami minta perhatian serius dari pemerintah kota,” ucap Yanto.
Karena, pihaknya juga berharap penyesuaian kesejahteraan yang diterima dari beban tugas tersebut, yakni dengan menaikkan insentifnya. Begitu pula kepada para wakil rakyat yang duduk di lembaga legislatif, supaya bisa ikut mendorong eksekutif terkait perlunya insentif RT/RW dinaikkan.
“Tunjangan daerah (Tunda) PNS juga naik, masa insentif RT/RW tak mampu menaikkan. Naiknya tunda PNS menjadi tolak ukur penyesuaian atas permintaan kami itu,” tandas Yanto.
Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Komisi I DPRD Kota Banjar, Bambang Prayogi, mengakui, bahwa memang perlu penyeimbangan kesejahteraan atas tugas ketua RT/RW yang selama ini dikerjakannya.
“Sudah saatnya insentif RT dan RW disesuaikan dan dinaikkan pada tahun 2016 ini. Kondisi yang ada sekarang sudah tidak sesuai dengan insentif yang biasa mereka terima,” katanya.
Menurut Bambang, pemerintah kota menaikkan Tunda PNS berarti APBD yang ada mampu dan mencukupi. Apalagi ini hanya ketua RT, misalkan naik Rp.100 ribu, jelas pemerintah kota pun mampu.
“Kami memandang sepatutnya Pemkot Banjar menaikkan insentif RT/RW, dan kami siap mendukung dan menyetujui jika pemkot mengajukan anggaran untuk kenaikkan insentif, khususnya di kelurahan yang tidak memiliki ADD,” tukasnya. (Nanks/Koran-HR)