Ilustrasi. Foto: Ist/Net
Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Sejumlah orang tua di wilayah Kabupaten Ciamis merasa resah lantaran warung-warung internet (warnet) yang kini menyediakan game online mulai menjamur ke pesolok daerah. Mereka menilai keberadaan warnet game online memberikan dampak degatif bagi anak-anak sekolah dasar.
Engkus (52), warga Ciamis, ketika ditemui Koran HR, pekan lalu, mengaku prihatin, saat ini warung internet game online sudah merambah ke pelosok daerah. Dia seringkali menyaksikan anak-anak usia sekolah dasar menghabiskan uang dan waktu hingga berjam-jam di bilik warnet untuk bermain game.
“Apalagi saat memasuki liburan sekolah, warnet kian penuh oleh anak-anak di bawah umur. Mereka sepertinya tidak nyaman kalau berdiam diri di rumah. Pastinya, keberadaan warnet game online akan mempengaruhi prestasi mereka dan cenderung akan membuat mereka kecanduan terhadap game online. Setelah itu, biasanya akan muncul kejahatan atau aksi kriminal yang dilakukan anak-anak dan remaja,” katanya.
Ratih, guru BK SMK Taruna Bangsa, tidak menyangkal, game online memang sudah seperti candu baru di lingkungan masyarakat sekarang ini. Menurut dia, anak-anak merasa tidak gaul kalau tidak mengenal game online.
“Bahkan saat saya mengajar di kelas, obrolan murid-murid juga sekitar istilah-istilah dalam game online itu, sehingga anak-anak jadi tidak bisa konsentrasi dalam belajar,” ungkapnya.
Diakui Ratih, saat ini warnet merupakan salah satu kebutuhan anak sekolah. Terlebih, anak sekolah sering diberi tugas untuk mencari materi pembelajaran di internet. Tapi sayangnya momen itu sering disalahgunakan oleh anak-anak.
Ratih menuturkan, pihknya tidak melarang adanya warnet, namun ia berharap pemilik warnet dapat koperatif melarang anak usia sekolah bermain di warnet di jam-jam belajar, terlebih diatas jam 10 malam dan siang hari dengan menggunakan seragam sekolah.
“Kami juga berharap pihak terkait agar memperketat aturan ijin usaha warnet dan memperketat aturan bagi pengunjung warnet khususnya pelajar, sekaligus sering-seringlah melakukan razia ke warnet-warnet saat jam sekolah. Karena disinyalir banyak anak bolos sekolah atau lebih memilih diam di warnet ketimbang pergi kesekolah,” pungkasnya. (Heri/Koran-HR)