Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Mengaku karena menerima bisikan gaib, pria berinisial ES (51), warga Dusun Tamansari RT 17/RW 05 Desa Kertahayu, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis, nekad membunuh anak perempuannya yang kini berusia 13 tahun, Selasa (05/01/2016). ES sempat melarikan diri setelah menghabisi nyawa anaknya. Namun, dia akhirnya menyerahkan diri ke Polsek Banjar dan mengakui perbuatannya.
Sebelumnya, Neni Wahyuni (13), siswi kelas VI SDN 5 Kertahayu, anak pelaku, ditemukan tewas di tempat tidurnya, Selasa (05/01/2016) pagi. Di leher korban, ditemukan seutas tali tambang yang masih melilit. Dugaan awal pun menyebutkan bahwa korban meninggal karena bunuh diri.
Namun, setelah tim Forensik Polres Ciamis melakukan pemeriksaan, ternyata ditemukan bekas penganiayaan di wajah korban. Polisi pun langsung melakukan pengembangan guna menyelidiki siapa pembunuh perempuan yang masih ABG tersebut.
Kapolsek Pamarican AKP Subagja, ketika dihubungi Koran HR, Selasa (05/01/2015) malam, membenarkan bahwa korban tewas akibat dibunuh. Menurutnya, dari hasil pemeriksaan tim medis dan inapis Forensik Polres Ciamis, menyimpulkan bahwa korban meninggal bukan karena bunuh diri. “Korban ada yang membunuh. Hal itu terlihat pada bagian wajah korban yang ditemukan luka memar” jelasnya.
Selain itu, kata dia, pihaknya pun menemukan kejanggalan saat melakukan pemeriksaan saksi. Seperti keterangan dari Sopandi (60), kakek korban dan orang pertama yang menemukan korban tewas. Saat ditanya polisi, kakek korban mengatakan bahwa dirinya saat itu khendak menengok korban karena sejak pagi tidak kelihatan.
“Kakeknya mengaku melihat cucunya seperti tengah tertidur di kasur. Dan saat itu dia mencoba membangunkan. Namun, korban tidak mau bangun dan semakin terkejut ketika mengetahui cucunya sudah tidak bernyawa. Yang kami heran, kenapa kakeknya orang pertama yang menemukan korban tewas. Sementara bapaknya yang satu rumah dengan korban tidak mengetahuinya,” terangnya.
Setelah mendapat keterangan itu, kata Subagja, pihaknya pun mencari bapak korban untuk dimintai keterangannya. Namun, tambah dia, bapak korban malah menghilang sejak anaknya ditemukan tewas. “Anak ini tinggal satu rumah dengan bapaknya. Karena ibunya sudah pisah ranjang dengan bapaknya dan tengah mengurus perceraian,”ujarnya.
Saat bapak korban menghilang, lanjut Subagja, pihaknya pun menaruh curiga bahwa dialah pelaku yang membunuh korban. “Anggota kami langsung melakukan pengejaran terhadap ES, yang dimana bapaknya korban,” ujarnya.
Sore harinya, kata Subagja, pihaknya mendapat telepon dari Polsek Banjar, Kota Banjar, bahwa ada seorang pelaku pembunuhan yang menyerahkan diri. Setelah dicek, sambung dia, ternyata benar orang itu adalah bapaknya korban. “Dari pengakuan pelaku, dia tega membunuh anaknya karena ada bisikan gaib,” imbuhnya.
Sementara itu, kasus ini langsung membuat geger warga setempat. Terlebih, ketika warga mengetahui bahwa korban tewas akibat dibunuh dan bukan karena bunuh diri. “Awalnya warga mendapat informasi bahwa korban bunuh diri. Tetapi, selepas magrib, ada kabar lagi bahwa korban dibunuh bapaknya,” kata Kasie Kesra Desa Kertahayu Kecamatan Pamarican, Dede Rusmana.
Sontak, kata Dede, kabar tersebut membuat semakin geger warga sekitar. Karena, menurutnya, warga tidak menyangka pelaku yang dikenal berprilaku ramah dengan tetangga, bisa tega membunuh anak kandungnya. (Suherman/Koran-HR)