Kondom bekas pakai yang ditemukan warga di lokasi taman bantaran Sungai Citanduy, belakang RSUD Banjar. Photo: Hermanto/HR
Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-
Warga yang tinggal di sekitar taman belakang RSUD Kota Banjar, resah. Pasalnya, akhir-akhir ini mereka sering menemukan kondom bekas pakai di lokasi taman. Warga menduga, taman tersebut kerap dijadikan tempat maksiat oleh sejumlah orang.
Menurut warga, jika malam hari area taman terlihat gelap-gulita akibat lampu penerangannya sudah tidak berfungsi. Mungkin kondisi seperti itu dijadikan kesempatan oleh sejumlah pasangan yang diketahui rata-rata masih remaja.
Seperti diungkapkan Euis (53), pemilik warung di sekitar taman. Dia membenarkan kalau di taman belakang RSUD itu kerap dipakai pacaran para remaja. Bahkan, dirinya mengaku sering menemukan kondom bekas pakai berserakan di taman.
“Biasanya para pasangan remaja itu masuk ke taman sekitar jam 9 malam. Terus terang kami merasa resah dengan hal ini,” tuturnya, kepada HR, Senin (04/01/2016).
Menurut Euis, sebetulnya warga sudah beberapa kali menegur para remaja yang tengah pacaran, namun mereka tak menghiraukannya. Bahkan, tidak segan-segan para remaja itu justru malah balik melawan.
“Pernah suatu malam ada remaja yang tengah pacaran, kemudian ditegur warga, tapi mereka malah balik melawan dengan kata-kata kasar,” imbuh Euis.
Hal serupa diungkapkan warga setempat lainnya, Olis (45). Dia menilai, pergaulan remaja saat ini sudah melebihi batas wajar. Mereka terkesan tidak merasa malu “pacaran” di depan umum.
“Ini memang sudah melebihi batas kewajaran, mereka tidak sungkan-sungkan melakukan perbuatan mesum di tempat-tempat umum, salah satunya mungkin di taman ini,” tuturnya.
Dalam menyikapi permasalahan tersebut, pemerintah harus segera bertindak. Jangan sampai taman di bantaran Sungai Citanduy yang tadinya dibangun untuk mempercantik kota, malah dijadikan tempat mesum oleh sejumlah remaja.
“Agar tidak dijadikan tempat mesum, menurut saya di sini harus ada penjaganya atau petugas Satpam, sehingga tidak ada lagi orang yang berani berbuat maksiat,” harap Olis.
Menanggapi permasalahan tersebut, Ketua Laznah Khusus Intelektual Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Kota Banjar, Zaenal Arifin, mengaku prihatin. Sebuah taman yang sejatinya menjadi tempat rekreasi keluarga, malah dijadikan tempat mesum.
“Meski baru dugaan, tapi dengan adanya barang bukti ditemukannya kondom bekas pakai, hal ini menunjukkan bahwa taman itu tidak murni lagi sebagai fungsinya,” kata Zaenal, ketika dihubungi HR melalui ponselnya, Senin (04/01/2016).
Menurut dia, tidak hanya di taman belakang RSUD saja, perbuatan serupa bisa juga terjadi di beberapa taman lainnya. Karena, penerangan yang sangat buruk justru akan dimanfaatkan segelintir orang untuk melakukan maksiat.
Tentu permasalahan ini menjadi tanggung jawab bersama, terutama tindakan tegas dari aparat. Bahkan perlu ada aturan yang diberlakukan, terkait berdua-duaan di tempat sepi dan gelap.
“Ini akibat tidak dijalankannya Amar ma‘ruf nahi munkar di masyarakat, dan tidak adanya aturan tegas dari pemerintah kota. Mestinya Pemkot Banjar berani mengeluarkan larangan berdua-duaan bukan muhrim di tempat umum dengan dibatasi waktu. Akhirnya, ya seperti ini akibatnya, ketika tata sosial pergaulan muda-mudi tidak diatur dengan aturan Islam,” tandas Zaenal. (Hermanto/Koran-HR)