Beberapa benda peninggalan Kerajaan Ciancang yang masih tersimpan rapi di salah satu keturunannya. Foto: Ist/Net
Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Pada acara saresehan dalam rangka menggali sejarah dan budaya mengenai eks Kadipaten Galuh Ciancang Utama yang berada di Desa Utama Kecamatan Cijeungjing Kabupaten Ciamis yang mengundang sejumlah ahli sejarah, budayawan, tokoh masyarakat dan mahasiswa prodi sejarah, yang digelar di Desa Utama, Minggu (10/01/2016), muncul gagasan untuk mendirikan sebuah museum sejarah.
Museum itu nantinya akan dijadikan tempat untuk menyimpan benda artefak sejarah kerajaan yang dahulunya berdiri di wilayah Kabupaten Ciamis. Hal itu bertujuan guna melesatrikan benda-benda sejarah serta mengenalkan kepada generasi saat ini.
Ketua Komisi IV DPRD Ciamis, Hendra S Marcusi, menyatakan mendukung adanya rencana pendirian museum tersebut. Menurutnya, di Kabupaten Ciamis hingga saat ini belum ada pusat museum untuk menyimpan barang-barang peninggalan sejarah Kerajaan Galuh yang dahulunya berdiri di Ciamis.
“Apabila itu bisa diwujudkan, maka Ciamis akan memiliki pusat kajian sejarah kearajaan-kerajaan dan pemerintahan masa lalu. Hal itu tentunya penting sebagai bentuk pelestarian dalam rangka mengenalkan sejarah kepada generasi muda saat ini,”pungkasnya.
Sementara itu, Peneliti Sejarah Ciancang Utama, H.R Gungun Gunardi Djayadiharja, yang juga masih keturunan dari Kadipaten Ciancang, mengatakan, apabila di Ciamis dibangun museum, maka sejarah baru akan terungkap, terutama sejarah-sejarah yang merupakan awal atau cikal bakal berdirinya pusat kerajaan dan pemerintahan Kerajaan Galuh yang terdapat di wilayah Kabupaten Ciamis.
“Jika Pemkab Ciamis bisa membangun museum sejarah, maka saya akan menyumbangkan sebagian benda-benda sejarah yang saat ini masih tersimpan rapih di rumah. Selama melakukan penelitian sejarah, saya banyak mendapat benda artefak sejarah dari Ciamis, salah satunya benda sejarah dari Ciancang Utama ini,”jelasnya. (es/R2/HR-Online)