Petugas dari Kabag Hukum, Organiasi dan Perpustakaan Setda Kabupaten Pangandaran, saat menyerahkan bantuan buku perpustakaan ke Mesjid Al Istiqomah, di Dusun Purwasari, Desa Parigi, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, beberapa waktu lalu. Foto: Madlani/HR
Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),-
Dalam rangka membudayakan minat dan gemar membaca yang bertujuan untuk meningkatkan wawasan serta pengetahuan masyarakat, Pemkab Pangandaran menggulirkan program perpustakaan dengan sasaran kantor desa, mesjid dan pesantren.
Dalam program tersebut, Pemkab membagikan sejumlah buku bacaan ke 248 titik penerima yang terdiri dari 93 kantor desa, 103 mesjid dan 52 pondok pesantren yang tersebar di Kabupaten Pangandaran.
Kabag Hukum, Organisasi dan Perpustakaan Setda Kabupaten Pangandaran, Jajat Supriadi,SH.,M.Si, mengatakan, digulirkannya program perpustakaan masyarakat ini bertujuan untuk membudayakan gemar dan minat membaca sebagai upaya untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) di Kabupaten Pangandaran.
“Dari 248 titik, per 1 titiknya mendapat 1000 buku yang terdiri dari 500 judul buku bacaan. Per satu judul masing-masing dijatah 2 buku. Diharapkan dengan digulirkannya program ini bisa membangkitkan budaya membaca di masyarakat Pangandaran,”katanya, kepada koran HR, belum lama ini.
Jajat menambahkan, dari jumlah buku yang disalurkan, terdapat beragam buku bacaan dengan judul yang berbeda-beda. Menurutnya, buku yang dipilih seluruhnya tentang keilmuan, seperti ilmu pengetahuan, pertanian, keagamaan, budaya dan ekonomi kerakyatan serta kewirausahaan.
“Dalam pemilihan judul bukunya pun disesuaikan berdasarkan kebutuhan di titik penerima. Misalkan untuk masjid dan pondok pesantren, judul bukunya lebih banyak soal ilmu keagamaan,” terangnya.
Sementara untuk di kantor desa, kata Jajat, pihaknya lebih banyak menyalurkan buku pengetahuan tentang wirausaha dan pertanian. Hal itu bertujuan untuk membantu masyarakat di pedesaan mendapat pengetahuan tentang wirausaha dan pertanian.
“Kami berharap para petani di pedesaan bisa mempelajari buku-buku pengetahuan soal wirausaha dan pertanian. Misalkan, petani difasilitasi oleh kantor desa setempat untuk membaca buku tentang budidaya ikan. Nah, setelah memperlajari buku itu, kemudian bisa dipraktekan dalam pekerjaannya. Mudah-mudahan setelah mendapat pengetahuan mereka bisa meningkatkan hasil pertaniannya,” terangnya.
Jajat pun meminta seluruh kantor desa di Kabupaten Pangandaran untuk mensosialisasikan program perpusatakaan tersebut kepada masyarakat. Bahkan, kata dia, masing-masing pemerintahan desa harus melakukan inovasi agar program perpustakaan desa bisa diminati masyarakat.
“Untuk menarik minat masyarakat agar mau datang ke perpustakaan tentunya pihak desa harus melakukan inovasi dengan berbagai cara. Misalkan, melakukan renovasi ruangan baca dibuat senyaman mungkin dan terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang keberadaan perpustakaan tersebut. Artinya, pihak desa harus melakukan jemput bola untuk menarik masyarakat agar mau datang ke perpustakaan desa,” katanya seraya menambahkan hal yang sama pun harus dilakukan oleh pengurus mesjid dan pesentren yang mendapat program tersebut.
Jajat juga meminta kepada penerima bantuan buku perpustakaan agar merawat seluruh buku bantuan jangan sampai hilang dan rusak. “ Kami juga sudah menekankan kepada seluruh penerima bantuan agar melakukan pemeliharan dengan baik. Hal itu agar manfaat buku tersebut bisa terus dirasakan oleh masyarakat,” pungkasnya. (Mad/Koran-HR)