Kepala BPBD Pangandaran, Nana Ruhena, saat memperlihatkan perangkat Warning Earth System (WES) yang disimpan di Kantor BPBD Pangandaran. Foto: Madlani/HR
Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),-
Setelah mendapat bantuan alat berupa perangkat Warning Earth System (WES) dan 2 unit tower sirine untuk penanggulangan bencana gempa dan tsunami dari BMKG (Badan Meteorolagi dan Geofisika), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pangandaran tampaknya masih bingung untuk mengoperasikannya. Pasalnya, BPBD belum memiliki petugas untuk mengoperasikan teknologi tersebut.
Kepala BPBD Pangandaran, Nana Ruhena, mengaku jumlah pegawai di BPBD Pangandaran saat ini masih sangat minim. Bahkan, kata dia, yang berstatus PNS hanya pegawai yang memiliki jabatan saja. Sementara seluruh staf masih berstatus honorer.
“Pegawai yang berstatus PNS hanya saya (kepala kantor), Kasubag TU dan 3 kepala seksi. Sementara seluruh staf statusnya masih honorer,” terangnya, kepada Koran HR, belum lama ini.
Nana pun mengaku kebingungan ketika mendapat bantuan alat teknologi berupa perangkat Warning Earth System (WES) dan 2 unit tower sirine yang total bantuannya senilai Rp. 1,3 milyar tersebut.
“Tapi, Pangandaran sebagai daerah wisata memang butuh alat teknologi tersebut. Hal itu untuk memberi rasa nyaman kepada wisatawan ketika berlibur di pantai Pangandaran. Namun, di sisi lain kami kebingungan mencari petugas untuk mengoperasikan alat tersebut. Selain itu, petugas yang ditunjuk pun tidak bisa sembarangan, tetapi harus memiliki keahlian dalam mengoperasikan alat tersebut,” ujarnya. (Mad/Koran-HR)