Indra Chodet, anggota Club Freestyle Silent Extrime Padud Jaya Kota Banjar, saat beraksi di Surabaya. Foto: Hermanto/HR
Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-
Bagi warga Kota Banjar, nama komunitas motor yang satu ini mungkin sudah tidak asing lagi, terutama bagi mereka para pecinta otomotif roda dua. Komunitas motor tersebut adalah Freestyle Extrime Padud Jaya.
Club motor yang berdiri pada tahun 2013 itu, kini sudah memiliki 20 orang anggota dan semuanya mahir melakukan freestyle menggunakan sepeda motornya. Tidak hanya itu, anggota Freestyle Extrime Padud Jaya pun telah meraih segudang prestasi.
Seperti yang telah diraih baru-baru ini, yaitu saat mengikuti Pameran Otomotif Grand City Mall Surabaya, dalam rangka Gymkhana Stuntskill Competition pada tanggal 4-5 November 2015.
Komunitas motor yang bermarkas di Jl. Pataruman, Lingkungan Jelat, Kelurahan Pataruman, Kota Banjar ini, berhasil menyabet gelar juara II di kelas regional sport dengan freestyler Indra Chodet, dimana dia adalah satu-satunya perwakilan Provinsi Jawa Barat dari Kota Banjar.
Selain itu, bertempat di Lapang Parkir Jatiwangi Squere Majalengka, dalam Competion Stunt Gathering 2015 seri pertama, club ini pun meraih juara I di kelas Matic dengan freestyler Boby, juara II di kelas beregu, dan juara III di kelas sport dengan freestyler Indra Chodet.
Banyaknya prestasi yang diraih anggotanya itu, membuat Ketua Freestyle Silent Extrime Padud Jaya, Henry Vicksian, mengaku bangga. Pasalnya, selain menyabet gelar juara di berbagai event kompetisi nasional, Club Freestyle Silent Extrime Padud Jaya pun sudah mengharumkan nama Kota Banjar ke level asia. Salah satu anggotanya yakni Indra Chodet yang masuk sepuluh besar pada event Asean Stunt Day 2015 di Jakarta.
“Alhamdulillah, selain berhasil menyabet berbagai gelar juara, anggota kami pun masuk sepuluh besar asia, sehingga dalam hal ini kami dapat mengharumkan nama Kota Banjar di level asia,” tuturnya, kepada HR, saat dijumpai disela sela latihan, Selasa (10/11/2015).
Henry menambahkan, clubnya akan terus berlatih guna mencapai hasil maksimal. Bertempat di lapang tenis Jelat Pataruman, mereka secara rutin melakukan latihan. Menu latihannya meliputi, Stoppie (angkat ban belakang), Wheelie (angkat ban depan), Burnout (aksi bakar ban), Podium (aksi berdiri di atas motor dengan motor posisi terangkat), Rodeo, Stand No Hand, Rolling Stoppie, dan aksi-aksi ekstrim lainnya.
Indra Chodet, salah seorang anggota Freestyle Silent Extrime Padud Jaya, mengaku, dunia otomotif memang sudah menjadi bagian dari hidupnya. Sejak bersekolah di SD, dirinya sudah mahir mengendarai sepeda motor yang memacu adrenalin.
“Freestyle merupakan ekspresi diri kami, dan kami menyalurkannya ke dalam bentuk yang positif. Kami juga menilai, bahwa Club Freestyle Silent Extrime Padud Jaya ini sangat solid,” ungkap Indra.
Sementara itu, pembina Club Freestyle Silent Extrime Padud Jaya, Brigpol. Galih Subangkit, dari Dikyasa Polresta Banjar, mengatakan, terbentuknya komunitas motor ini salah satunya untuk memberikan wadah kepada para pemuda, khususnya bagi mereka pecinta freestyle motor, supaya tidak ugal-ugalan atau melakukan balapan liar di jalan raya.
“Tidak hanya itu, hal ini juga supaya Kota Banjar mempunyai prestasi olahraga otomotif, khususnya bidang freestyle motor. Kami mencintai otomotif terutama sepeda motor, dan kami eksplorasikan melalui kegiatan seperti ini,” kata Galih. (Hermanto/Koran-HR)