Peternak ikan Dusun Kalapanunggal, RT 40 RW 12, Desa Sindangkasih, Kecamatan Sindangkasih, Kabupaten Ciamis menyedot air dengan menggunakan Mesin pompa air dari dasar Sungai Cigayam untuk mengairi kolamnya. Foto: Taufan Ihsan Yanuar/HR
Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Sejumlah peternak ikan di wilayah Dusun Kalapanunggal, RT 40 RW 12, Desa Sindangkasih, Kecamatan Sindangkasih, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, terpaksa harus memutar otak menghadapi kemarau panjang kali ini. Pasalnya, kolam ikan milik para peternak ikan di wilayah itu nyaris kekeringan akibat minimnya pasokan air.
Ade Kosmara (58), warga Kalapanunggal, ketika ditemui Koran HR, belum lama ini, membenarkan kondisi yang dialami para peternak ikan di wilayah tersebut. Menurut dia, selama ini peternak ikan mengandalkan pasokan air dari Sungai Cigayam.
“Sayangnya, selama musim kemarau ini, debit air Sungai Cigayam menurun drastis. Kami terpaksa harus memutar otak, mencari solusi agar kolam ikan kami tidak kekeringan. Soalnya, kekeringan ini juga mengancam kelangsungan usaha kami,” katanya.
Kepada Koran HR, Ade mengungkapkan, dirinya terpaksa membeli mesin pompa air untuk menjamin kolam ikan tetap terairi. Mesin pompa air itu dia gunakan untuk menyedot air dari dasar Sungai Cigayam.
“Mau tidak mau, saya harus membelinya (pompa air). Kalau tidak, ikan dan kolam saya terancam kekeringan,” ucapnya.
Senada dengan itu, Ketua RW 12, Dusun Kalapanunggal, Sutoyo (70), setiap kali musim kemarau, debit air Sungai Cigayam selalu menurun drastis. Untungnya, sumur-sumur milik warga tidak mengalaminya.
Ade dan Sutoyo berharap, Pemerintah Daerah Kabupaten Ciamis membantu mencari solusi bagi para peternak ikan menghadapi musim kemarau kali ini. Menurut mereka, bila usaha budidaya ikan itu mengandalkan pompa air, mereka akan merugi. Begitu juga ketika memanfaatkan air sumur, mereka khawatir stok air bersih akan habis. (Taufan/Koran-HR)