Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Lingkungan Dinkes Kota Banjar, dr. Hj. Anceu Eka Widianti, saat menyampaikan rencana tes HIV bagi PNS dan honorer di lingkungan Pemkot Banjar, dalam kegiatan jejaring kemitraan dengan media massa, di Aula Dinkes Kota Banjar. Photo: Hermanto/HR.
Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjar, tidak lama lagi akan melakukan tes HIV kepada semua Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan tenaga honorer di lingkungan Pemerintah Kota Banjar.
Hal ini disampaikan Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Lingkungan Dinkes Kota Banjar, dr. Hj. Anceu Eka Widianti, kepada sejumlah wartawan dalam kegiatan jejaring kemitraan dengan media massa, di Aula Dinkes Kota Banjar, Selasa (24/11/2015).
Pemeriksaan atau tes HIV tersebut merupakan program Dinkes untuk Tahun Anggaran 2016. Kegiatan itu dilakukan sebagai bentuk pencegahan penyebaran penyakit pada pegawai di lingkungan Pemkot Banjar.
Menurut Anceu, hasil pemeriksaan nantinya akan digunakan sebagai data Dinas Kesehatan untuk mengetahui apakah ada PNS maupun tenaga honorer yang terjangkit virus tersebut atau tidak.
“Kalau untuk PNS yang terjangkit HIV, kami sudah bercerita kepada walikota, dan walikota pun setuju untuk cek up rutinan. Namun, hingga kini kami masih memprioritaskan yang lebih tinggi dulu, yakni PSK, waria dan LSL,” imbuhnya.
Untuk itu, pihaknya berharap kepada semua PNS maupun tenaga honorer dapat berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Hal itu sebagai bentuk program pemerintah guna menjadikan Kota Banjar bersih dari HIV-AIDS di tahun 2016.
“Jika pengajuan anggaran cepat di acc oleh pemerintah kota, maka Dinkes akan segera melakukan tes HIV terhadap PNS maupun honorer, dan kami pun nantinya akan bekerjasama dengan KPA dan Yayasan Matahati,” kata Anceu.
Menanggapi hal ini, Ketua PMII Kota Banjar, Muhafid, memberikan apresiasi terhadap Dinas Kesehatan dengan ide adanya usulan tes HIV bagi PNS maupun honorer di Kota Banjar. Menurut dia, meski pengidapnya masih sedikit, namun dikhawatirkan penyakit tersebut menular terhadap yang lainnya.
Dia menilai,perilaku yang menyebabkan penularan sekarang sudah cukup mengerikan untuk wilayah Kota Banjar. Terkait anggaran yang belum turun, semua pihak harus mendukung, terutama Pemerintah Kota Banjar.
“Kami berharap PNS maupun honorer di wilayah Kota Banjar dipastikan bersih dari penyakit tersebut. Salah satu penyebab menularnya HIV-AIDS adalah lewat seks bebas. Saya sendiri pun khawatir di Banjar terjadi di kalangan PNS maupun honorer,” ujar Muhafid.
Hal serupa dikatakan Wakil Ketua Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Kota Banjar, Geri Garyadinata. Dirinya mengapresiasi jika memang Dinkes akan melakukan tes HIV di setiap OPD yang berada di lingkungan Pemkot Banjar.
Menurutnya, hal itu untuk meminimalisir terjadinya penyebaran HIV-AIDS di kalangan PNS maupun honorer. Kegiatan itu juga sekaligus sebagai pemberian informasi kepada para pegawai, karena dirinya yakin tidak semua PNS maupun honorer di Kota Banjar tahu tentang HIV-AIDS.
“Sebenarnya kegiatan pemeriksaan tersebut merupakan kesempatan untuk para PNS maupun honorer, supaya bisa mengetahui kondisi dirinya apakah terkena HIV atau tidak,” ujarnya.
Gery berharap, seluruh PNS dan pegawai honorer bisa mengikuti tes HIV. Sebab, penularannya bisa dengan beragam cara, bukan hanya dari free seks saja, namun dari pemakaian narkoba jarum suntik secara bersamaan juga dapat menyebabkan tertular HIV.
“Kepada para PNS dan honorer tidak perlu takut dengan stigma negatif. Kalau diketahui lebih dini, penangananya pun tentu akan lebih baik,” katanya. (Hermanto/Koran-HR)