Berita Banjar (harapanrakyat.com),- Terminal Bis Banjar yang lokasinya berada di Lingkungan Parunglesang, Kel/Kec. Banjar, mendadak heboh dan lebih ramai dari hari biasanya. Pasalnya, selama dua hari, yakni Minggu-Senin (11-12/10/2015), tempat tersebut digunakan untuk lokasi shooting film berjudul “Night Bus.”
Film Indonesia yang diproduseri oleh Darius Sinathrya itu pun melibatkan sejumlah masyarakat Kota Banjar, untuk berperan sebagai pemain figuran, diantaranya Boyke Arif (seniman Banjar), Aco Karso (Kasi. Seni dan Film Didikbud Kota Banjar), serta pamain piguran lainnya.
Untuk pemain figuran dialog yakni Aco Karso yang berperan sebagai petugas tiket bus, dan Boyke Arif berperan sebagai pedagang asongan. Keduanya mengaku tidak terlalu sulit dalam memerankan perannya tersebut. Hanya saja mereka sedikit kaku karena harus melakukan dialog dengan logat Aceh.
“Untuk naskah dan skenario tidak begitu sulit, namun lidah hanya sedikit kaku karena harus menggunakan dialog dengan logat Aceh,” ujar Aco yang kerap dipanggil Apih ini, kepada HR.
Berbeda dengan Aco Karso, Boyke Arif (32) malah terlihat lebih enjoy dalam memerankan perannya sebagai pedagang asongan. Saat berdialog, dia tampak lancar meski dengan aktor kawakan Toro Margen sekalipun.
“Dunia peran memang sudah tidak asing bagi saya. Dalam shooting film ini pun sekaligus menjadi ajang reunian dengan Om Toro Margen, karena kurang lebih sudah tujuh tahun kami tidak ketemu,” ujar Arif, warga Banjar yang juga pemain teater dan seorang sutradara film pendek.
Arif menambahkan, dipilihnya Kota Banjar menjadi tempat lokasi shooting sebuah film layar lebar, merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi masyarakatnya. Selain menjadi hiburan, juga sebagai ajang promosi Kota Banjar.
Toro Margen, seorang aktor kawakan yang juga terlibat dalam pembuatan shooting film Night Bus ini mengatakan, dirinya bangga bisa shooting di Banjar, meski cuacanya sangat panas. Menurutnya, Banjar merupakan kota kecil namun banyak tempat yang berpotensi untuk dijadikan tempat shooting.
“Banjar banyak juga tempat-tempat yang bagus untuk dijadikan lokasi shooting, dan saya bangga bisa shooting film di sini, walau dalam cuaca yang panas,” ucapnya, kepada HR, disela-sela shooting, Minggu (11/10/2015).
Sementara itu, produser film Night Bus, Darius Sinathrya, mengaku, bahwa dipilihnya Banjar sebagai lokasi shooting film Night Bus, karena suasana di Banjar masih banyak yang alami dan cocok dengan genre film yang sedang digarapnya ini. “Banjar masih banyak yang alami, dan cocok untuk film ini,” ujarnya.
Darius menambahkan, sebagai seorang produser, dia pun ikut dalam hal budgeting pembuatan film bergenre thriller ini, sehingga cerita di film Night Bus ini harus bagus dan maksimal. Dia pun mengaku, budget yang dikeluarkan cukup.
“Dalam film ini semua punya karakter masing-masing. Ada duabelas karakter utama di dalam bus, sehingga dari scene ke scene tidak boleh putus,” tutur suami Dona Agnesia ini.
Untuk lokasi shooting pembuatan film Night Bus, selain di Kota Banjar, juga diambil di Jakarta, Nagrek, Tasikmalaya, dan Pangandaran. (Hermanto/Koran-HR)