Berita Banjar (harapanrakyat.com),- Wacana Kota Banjar membutuhkan tempat hiburan malam, kerap dikonotasikan ke dalam hal-hal yang negatif. Padahal, hiburan malam tidak selalu diidentikan pada tempat karaoke, discotik, atau tempat-tempat dunia gemerlap lainnya.
Menikmati keindahan suasana Kota Banjar saat malam hari yang penuh sensasi, merupakan hiburan tersendiri bagi masyarakatnya. Terlebih, Kota Banjar memiliki tempat wisata kuliner, mulai dari tongkrongan pedagang kaki lima, hingga di cafe atau tempat kuliner lainnya, seperti di taman alun-alun, taman kota, dan rest aera Banjar Atas (BA).
Menurut Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Banjar, Muhafid, bahwa hiburan malam disini tidak selalu dikonotasikan kepada hal-hal yang negatif. Untuk itu, hiburan malam di Kota Banjar perlu diperhatikan oleh semua pihak, terutama pemerintah kota.
“Dengan adanya hiburan malam, saya yakin kreatifitas masyarakat Banjar akan tumbuh. Aset-aset pemerintah seperti taman kota dan taman alun-alun, itu bisa digunakan untuk hiburan malam,” ujar Muhafid, kepada HR, Sabtu (03/10/2015).
Pendapat serupa dikatakan Ketua Gerakan Pemuda Ansor Kota Banjar, Ma’mun Syarif, S.Ag. Menurutnya, hiburan malam sendiri tidak hanya diidentikan pada kegiatan hura-hura di suatu “tempat” ataupun sejenisnya. Namun, hiburan malam disini bisa saja lebih kepada kegiatan-kegiatan kesenian modern maupun tradisional yang digelar pada malam hari.
“Banjar kan punya panggung permanen di taman kota dan Alun-alun Langensari. Nah, jika kedua aset tersebut dimanfaatkan untuk kegiatan seni modern maupun tradisional setiap malam Minggu, seperti band, dance, tari-tarian tradisional, reog, calung, dan kegiatan seni lainnya, maka masyarakat pun pasti akan terhibur,” tegasnya.
Ma’mun mengatakan, memang harus diakui bahwa fasilitas tempat hiburan di Kota Banjar masih terbatas dan kurang menarik minat masyarakat Kota Banjar itu sendiri. Sehingga, bagi para penikmat hiburan malam lebih mencari hiburannya ke luar Kota Banjar. (Hermanto/Koran-HR)