Ilustrasi Udang Vaname. Foto: Ist/Net
Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),-
Udang Vannamei (litopenaeus vannamei) atau sering juga disebut udang vaname adalah salah satu jenis udang introduksi yang belakangan ini banyak diminati untuk dibudidayakan di berbagai daerah, salah satunya di wilayah Kabupaten Pangandaran, Propinsi Jawa Barat.
Pasalnya, budidaya udang vaname memiliki potensi yang sangat baik, karena udang vaname mempunyai keunggulan, seperti tahan penyakit, pertumbuhannya cepat, masa pemeliharaan singkat (100 sampai 110 hari), sintasan selama pemeliharaan tinggi dan nilai konversi pakannya rendah.
Modal awal untuk membudidayakan udang vaname lumayan cukup besar, namun tidak perlu khawatir karena modal yang dikelaurkan sebanding dengan keuntungan yang akan didapat setelah panen.
Edin, pembudidaya udang vaname, ketika ditemui Koran HR, pekan lalu, mengungkapkan, udang vaname dapat diproduksi atau dibudidayakan dengan pola tradisional. Bahkan, dengan pola tradisional petambak juga dapat menghasilkan ukuran panen yang lebih besar.
“Sehingga harga perkilogramnya menjadi lebih mahal. Teknologi yang tersedia saat ini masih untuk pola intensif dan semiintensif. Padahal luas areal pertambakan di Kabupaten Pangandaran untuk petambak udang vaname diatas rata-rata setengah hektar,: katanya.
Sejauh ini, budidaya udang vaname memang cukup banyak peminatnya. Lokasinya berada di Bojong Salawe, Karang Tirta, Platar Agung, Batu Hiu, Cibenda, Margacinta, Nusawiru, Batukaras, Cijulang dan Legok Jawa.
Edin menambahkan, untuk setengah hektar areal tambak, diperlukan beni udan vaname sekitar 300 ribu ekor benih. Dari jumlah benih sebanyak itu, udang yang dihasilkan saat panen mencapai sekitar 5 ton. Bila kurang beruntung, paling hanya mendapat sekitar 3,5 kuintal.
Agustina, pembudidaya udang vaname lainnya, ketika ditemui Koran HR, pekan lalu, mengungkapkan, satu ekor benih udang vaname dihargai sekitar Rp 75 sampai 80 ribu. Benih itu bisa diperoleh di Cirebon atau Sumatra.
“Harga udang vaname biasanya berubah seusai pergerakan kurs dolar. Udang ini biasa dipasarkan atau diekspor ke luar negeri, sepeti Jepang dan Thailand,” pungkasnya. (Ntang/Koran-HR)