Ilustrasi. Photo : Ist/ Net
Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Warga di wilayah Dusun Pangadegan dan Mekarjaya, Desa Cigayam, Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, menyayangkan, kawasan hutan yang terdapat di wilayah itu tidak lagi memiliki sumber mata air. Pasalnya, sumber mata air yang selalu mengeluarkan air meski pada musim kemarau, kali ini tidak lagi mengeluarkannya.
Eni, tokoh masyarakat Desa Cigayam, ketika ditemui Koran HR, Senin (14/09/2015), mengungkapkan, saat ini warga di wilayah itu terpaksa menggali lubang di dasar Sungai Ciputrahaji untuk memenuhi kebutuhan air bersih.
“Saya prihatin, musim kemarau tahun ini sangat terasa dampaknya. Masyarakat terpaksa harus mencari air di sungai. Padahal, dulu ada sumber mata air yang tidak pernah mengering meski dilanda musim kemarau. Tapi kini entah kenapa sumber mata air itu tidak lagi menyediakan air,” katanya.
Diakui Eni, banyak pohon-pohon besar penyerap air yang terdapat di wilayah hutan Cigayam dan Pamarican sudah ditebang. Hasilnya, saat ini masyarakat kesulitan untuk mendapatkan air dari pegunungan.
Bila penebangan dibiarkan terus, Eni mengaku khawatir, saat musim penghujan tiba nanti, bencana banjir bandang akan melanda wilayah itu. Dia juga berharap, pihak-pihak yang melakukan penebangan pohon untuk bertanggungjawab dengan menanam kembali pohon di hutan.
Tatang, warga RT 08 RW 28, Dusun Mekarjaya, Desa Cigayam, mengaku sedih saat melihat banyak warga di wilayah itu pergi ke Sungai Ciputrahaji untuk mendapatkan air. Kesedihan itu juga dilatarbelakangi lantaran dia meragukan kebersihan air Sungai Ciputrahaji.
“Tapi bagaimana lagi mungkin, dari pada tidak ada air, jadi terpaksa warga memanfaatkan air yang ada untuk keperluan sehari-hari, seperti mencuci pakaian, mencuci piring, mandi bahkan untuk keperluan memasak juga,” katanya. (Andri/R4/Koran-HR)