Ilustrasi. Foto: Ist/Net
Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),-
Kepala Desa Margacinta, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran, H. Edi Supriadi, menjelaskan, bantuan air bersih yang sudah diberikan Pemkab Pangandaran berupa pendistribusian air dengan menggunakan mobil tangki belum bisa mengatasi kesulitan air bersih yang dialami warganya, termasuk warga Kabupaten Pangandaran di daerah lainnya.
Karena, menurut Edi, masih banyak warga di Pangandaran, termasuk di wilayahnya, yang belum mendapat bantuan air bersih dari Pemkab. “Karena hampir merata di setiap daerah di Kabupaten Pangandaran mengalami krisis air bersih. Jadi, karena banyaknya warga yang membutuhkan air, sementara persediaan terbatas, maka masih banyak warga yang tidak mendapatkan bantuan distribusi air bersih,” katanya, kepada HR Online, Senin (28/09/2015).
Menurut Edi, di daerah Kecamatan Cijulang, termasuk di wilayahnya, air bersih sudah jadi barang berharga, karena menyusul keringnya sumur di perumahan warga. “Saking terjadi krisis air bersih di daerah Cijulang, sampai banyak warga yang rela mengangkut air dari sumber mata air yang cukup jauh dengan menggunakan sepeda motor,” ujarnya.
Saking berharganya air bersih, lanjut Edi, sampai-sampai ada warga yang berinisiatif menjual air bersih dengan cara keliling ke perkampungan dengan menggunakan mobil engkel atau colt bak. “Untuk satu turn atau sebanyak 100 liter air bersih, dipatok dengan harga Rp. 150.000. Bahkan, ada yang dijual lebih dari harga itu. Meski harganya mahal, tetap saja laris, karena warga sangat membutuhkan,” ujarnya.
Menurut Edi, di wilayah Desa Margacinta, sebenarnya ada beberapa sumber mata air yang tak pernah kering meski saat kemarau panjang. Bahkan, sumber mata air itu sudah disurvey oleh team ahli dan menyatakan sangat layak untuk dijadikan tempat penyedia air bersih untuk kebutuhan warga.
“Kalau Pemkab Pangandaran bisa membantu membangun semacam wslick dan MCK umum di sumber mata air itu, mungkin bisa membantu warga di beberapa desa di Kecamatan Cijulang dan sebagian desa di Parigi ketika musim kemarau seperti saat ini,” ujarnya.
Saat ini, kata Edi, sumber mata air itu dimanfaatkan warga untuk kebutuhan air bersih. Namun, mereka harus bersusah payah untuk mendapatkan air dari sumber mata air tersebut. “ Kalau dibangun sarana air bersih di sana, mungkin warga akan mudah mendapatkan air. Kami dari pihak desa tidak sanggup jika harus membangun wslick dan MCK umum, karena keterbatasan anggaran desa. Proyek itu harus ditangani oleh Pemkab,” katanya.
Sumber mata air yang dimaksud, kata Edi, berada di daerah Parungcucuk Dusun Margajaya, Legokhantap Dusun Margajaya, Sodong Dusun Cibunian dan Kalisapi Dusun Karangkamal, Desa Margacinta.
“Setiap tahun anggaran seharusnya Pemkab membangun tempat air bersih di beberapa daerah di Kabupaten Pangandaran yang memiliki sumber mata air potensial. Karena, kalau sudah kemarau panjang seperti saat ini, banyak warga yang kelimpungan mencari air bersih,” pungkasnya. (Askar/R2/HR-Online)