Ketua Asosiasi Petani Ikan Kecamatan Lakbok, Deni Suganda, saat memilah benih ikan yang mati dari kolam. Photo : Andri S Hamara/ HR
Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Asosiasi Petani Ikan Kecamatan Lakbok, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat mengeluh lantaran benih ikan yang mereka pelihara mati akibat cuaca. Hal itupun menyebabkan kerugian bagi para petani ikan yang ada di wilayah tersebut.
Nur Maskud, anggota Asosiasi Petani Ikan asal RT 02 RW 02, Dusun Randu Kuning, Desa Kelapa Sawit, Kecamatan Lakbok, ketika ditemui Koran HR, pekan lalu, di kediamannya, membenarkan kerugian besar yang kini dialami petani ikan.
Kepada Koran HR, Nur mengaku tidak bisa memanen benih ikan. Menurut dia, semua benih ikan yang terdapat di kolam miliknya hampir semua mati. Ikan yang dipelihara Nur berjenis mujaer merah atau mujaer gip.
“Padahal sekarang ini permintaa ikan jenis mujaher sangat tinggi. Permintaanya datang dari petani ikan yang ada di Lakbok dan para petani ikan di luar kecamatan. Dan bulan ini saatnya memanen ikan untuk dipasarkan kepada petani ikan,” katanya.
Nur mengaku tidak memelihara ikan untuk komsusi, melainkan benih ikan untuk dibesarkan. Biasanya, kata dia, pihaknya memanen dan memasarkan benih ukuran biji kolrek api saat sudah memasuki usia 50 atau 60 hari.
“Panen tahun ini merupakan yang terburuk selama menjadi petani pembenihan ikan,” ucapnya.
Ketua Asosiasi Petani Ikan Kecamatan Lakbok, Deni Suganda, membenarkan bahwa tahun ini tahun terburuk bagi para petani pembenihan ikan. Menurut dia, setiap kolam ikan berukuran 6 kali 4 meter dan berisi 4000 benih ikan, nyaris mati setengahnya.
“Kami prihatin, karena panen kali ini tidak sesuai dengan target. Malah bisa dikatakan terburuk untuk para petani ikan, khususnya petani ikan pembenihan. Malah sekarang saja banyak permintan konsumen tidak terpenuhi,” ucapnya. (Andri/Koran-HR)