Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-
Komisi I DPRD Kota Banjar, Jawa Barat, menggelar hearing dengan Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Dinsosnaker) Kota Banjar, dan pihak Bulog Sub Divre Ciamis, terkait masih ditemukan beras miskin (raskin) berkualitas jelek yang didistribusikan di Kota Banjar. Hearing tersebut berlangsung di ruang Bamus DPRD Kota Banjar, Senin (10/08/2015).
Dalam kesempatan itu, Ketua Komisi I DPRD Kota Banjar, Natsir, meminta penjelasan dari pihak Bulog, mengenai masalah raskin jelek, dan berharap jangan sampai hal tersebut terulang kembali pada pengiriman di bulan-bulan berikutnya.
“Begitu pun kepada Pemkot Banjar melalui Dinsosnaker, kami meminta supaya bersikap tegas dalam pengawasannya, untuk tidak mendistribusikan raskin yang kurang layak konsumsi,” tegas Natsir.
Sementara itu, Kepala Sub Divre Bulog Ciamis, Cecep Nandia, mengatakan, raskin yang dibagikan kepada RTS adalah kelas medium, dan merupakan penyerapan dari mitra atau petani di Kota Banjar. Untuk stok beras yang tersimpan di gudang, waktunya paling lama enam bulan.
“Beras yang tersimpan di gudang, oleh kami dilakukan pemeliharaan melalui fumigasi setiap tiga bulan sekali. Jadi, upaya menghilangkan hama atau kutu telah dilakukan seoptimal mungkin. Kalau pun masih ada kutunya yang terbawa, itu kutu mati, dan tidak mungkin bisa keluar dari karung,” ujar Cecep.
Pihaknya juga meminta kepada pemkot dan elemen masyarakat, untuk bersama-sama memberikan solusi dan pengecekan. Jika kondisi barang rusak jangan diterima, sehingga raskin yang disalurkan kepada masyarakat benar-benar kualitasnya masih baik.
“Kami selalu terbuka bila ada masukkan, dan akan memberikan pelayanan terbaik pada masyarakat. Mudah-mudahan tidak kembali terulang kasus ditemukannya raskin jelek,” kata Cecep. (Nanks/R3/HR-Online)