Jalan Angsana-Gunung Kelir yang berada di wilayah Desa Sidamulih, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, sudah lama kondisinya rusak parah. Photo : Suherman/ HR
Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Jalan Angsana-Gunung Kelir yang berada di wilayah Desa Sidamulih, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, sudah lama kondisinya rusak parah. Akses menuju pusat kecamatan dan kabupaten itu, kini dipenuhi lubang dan kerikil yang berserakan sehingga banyak mengancam keselamatan pengguna jalan.
“Jalan ini sudah bertahun tahun tidak diperbaiki. Padahal ini satu-satunya jalan utama bagi warga Sidamulih menuju pusat perkotaan. Kondisi ini kerap menimbulkan kecelakaan,” kata Kardiman, warga Sidamulih, Senin (27/07/2015) lalu.
Kondisi tanjakan yang terjal dan berlubang seringkali membuat perjalanan warga menjadi terhambat. Apalagi, jalan Angsana-Gunung Kelir ini terkenal memiliki tanjakan-tanjakan terjal, seperti salah satunya tanjakan Bonja.
Dari hasil pantauan Koran HR, di tanjakan Bonja inilah warga sering mengalami kecelakaan. Selain tanjakannya yang sangat terjal, bebatuan akibat rusaknya jalan berserakan di areal tanjakan, sehingga para pengguna jalan dituntut untuk lebih berhati-hati saat melewati jalan itu.
“Jalan menuju desa kami banyak terdapat tanjakannya. Rata-rata pengendara celaka saat mereka menyusuri jalan ketika turun. Kondisi jalan yang rusak dan penuh dengan serpihan kerikil membuat roda kendaraan sulit untuk dikendalikan. Jika kita menginjak pedal rem sekaligus, pasti kita akan tersungkur,” tukasnya.
Menanggapi hal itu, Kepala Desa Sidamulih, Tati Karyati, S.Ip, ketika ditemui Koran HR, menuturkan, jalan Angsana-Gunung Kelir adalah urat nadi perekonomian bagi masyarakat Sidamulih. Sayangnya, sampai saat ini jalan tersebut belum mendapat perbaikan.
“Jalan sepanjang tujuh kilometer ini sudah lama tidak diperbaiki. Padahal jalan ini berstatus jalan kabupaten. Kami sudah berulangkali mengusulkan perbaikan jalan ini. Namun entah kenapa Pemerintah Kabupaten Ciamis belum juga merealisasikan program perbaikan,” katanya, Senin (27/07/2015).
Menurut Tati, kerusakan jalan yang cukup parah sangat mengganggu aktifitas keseharian masyarakat, khususnya bagi masyarakat yang ingin ke pusat kota. Selain itu, kerusakan jalan itu juga memperhambat akses kesehatan.
“Tak jarang warga kami yang sakit harus menyusuri jalan penuh lubang. Mereka juga harus menghabiskan waktu saat menuju Puskesmas. Warga kami pergi berobat ke Puskesmas yang ada di pusat kota kecamatan. Miris juga sih, apalagi ketika ibu hamil mau melahirkan, bisa-bisa dia orokan (melahirkan) di jalan,” ucapnya.
Selain itu, kerusakan jalan juga menghambat akses anak-anak menuju sekolah. Sejak mengalami kerusakan parah, kini kendaraan umum sudah jarang beroperasi. Kasihan anak-anak sekolah, kadang mereka urung pergi ke sekolah lantaran lantaran mobil umum tidak ada yang beroperasi.
“Kami berharap, kondisi jalan yang selama ini menghambat perekonomian, kesehatan serta pendidikan warga kami, kiranya Pemkab Ciamis segera menganggarkan anggaran untuk perbaikan jalan ini,” pungkasnya. (Suherman/Koran-HR)