Jenanzah Jamaludin (21) bin Sarifudin, seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI), yang meninggal di Malayasia, saat tiba di rumah duka, di Dusun Kalijati RT 11/RW 05 Desa Kalijati Kecamatan Sidamulih, Kabupaten Pangandaran, Sabtu (11/07/2015) sore. Foto: Suherman/HR
Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),-
Meninggalnya Jamaludin (21) bin Sarifudin, seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI), di Malaysia, tampaknya meninggalkan duka yang sangat mendalam bagi keluarganya, terutama ayahnya. Sang ayah, Sarifudin, mengaku terpukul dengan kepergian anaknya. Terlebih, penyebab kematian anaknya masih mengundang tanda tanya.
Sarifudin mengatakan, setelah selesai sekolah, Jamaludin ikut bersama ibunya ke Malaysia untuk mengadu nasib menjadi TKI. “ Sudah hampir 2 tahun anak saya berada di Malaysia. Tapi, ketika pulang dia, sudah jadi mayat,” katanya sembari menangis, saat ditemui HR Online di rumah duka, di Dusun Kalijati RT 11/RW 05 Desa Kalijati, Kecamatan Sidamulih, Kabupaten Pangandaran, Sabtu (11/07/2015) malam.
Sarifudin mengaku sempat tidak percaya ketika mendengar kabar anaknya meninggal. Sebab, sebelum meninggal, anaknya sering memberi kabar melalui sambungan telepon. [Baca juga: Penyebab Kematian TKI Asal Pangandaran di Malaysia Mengundang Misteri]
“Hampir setiap minggu dia (Jamaludin) selalu nelpon saya dan neneknya. Terakhir nelpon, anak saya tampak ceria dan tidak mengeluh sakit apapun. Makanya, kami kaget ketika dinyatakan dia meninggal,” katanya.
Saat dipintai keterangan lebih lanjut, Syaripudin malah menangis, ia pun mengatakan dirinya tidak mengetahui secara jelas mengenai penyebab kematian anaknya. Menurut dia, dirinya hanya mendapat kabar, jika anaknya meninggal akibat sakit.
“Saya tidak tahu secara pasti, apa penyebab jelas kematian Jamaludin. Saya baru mendapat informasi dari ibunya, jika sebelum meninggal anak saya mengalami sakit di bagian kepala akibat terserang gigitan serangga,” jelasnya.
Dari keterangan keluarganya, Jamaludin menjadi TKI di Kualalumpur Malaysia sejak dua tahun silam. ia pergi ke Malaysia ikut bersama dengan ibu kandungnya yang sudah terlebih dahulu mengadu nasib di negeri ziran. Ibunya sudah bercerah dengan Sarifudin (Ayah Jamaludin). Kemudian Ibunya kini sudah menikah lagi dengan warga Malaysia. (Suherman/R2/HR-Online)