Ilustrasi. Foto: Ist/Net
Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),-
Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Pangandaran, M. Taufik Martin, mengaku tidak terlalu khawatir dengan klaim yang dilontarkan kubu pasangan Calon Bupati- Wakil Bupati Pangandaran, H. Ino- dr. Erwin M Thamrin (Hidmat) yang menyebutkan politisi senior Partai Golkar, H. E. Kusnadi, bakal menyedot 50 persen suara Golkar ke pasangan Hidmat.
Menurut Martin, hitungan politik tidak bisa terpaku pada peran satu orang, apalagi dalam hitungan meraih suara rakyat dalam sebuah ajang Pemilu.
“Seperti contoh, Pak Kusnadi bisa meraup 27 ribu suara di Pemilu Legislatif 2014 lalu, karena ada peran tokoh simpul Golkar, seperti H. Adang Hadari dan seluruh caleg dari Partai Golkar. Artinya, Pak Kusnadi bisa mendulang suara sebanyak itu, bukan hanya peran dia saja, tetapi banyak kader Golkar lainnya yang ikut membantu,” katanya, kepada HR Online, Kamis (30/07/2015).
Dengan begitu, lanjut Martin, hitungan kubu Hidmat yang mengklaim bisa meraup 50 persen suara Golkar melalui peran Kusnadi, sangat naif. “ Tetapi, mereka mau mengklaim seperti apa juga silahkan. Itu hak mereka. Hanya, begitu naifnya mereka menghitung kalkulasi politik dengan sebuah metoda teori dagang,” tegasnya. [Baca juga: (Pilkada Pangandaran) Hidmat Yakin Bisa Raup 50 Persen Suara Golkar]
Martin juga mengakui ada beberapa kader Golkar yang meloncat ke kubu Hidmat. Hanya saja, kata dia, jumlahnya masih bisa dihitung dengan jari. “ Hanya beberapa orang saja dan bisa dihitung dengan jari. Terlebih, kader Golkar itu memang orang-orangnya Pak Kusnadi. Jadi, kami tidak terlalu khawatir,” terangnya.
Martin mengatakan, peran H. Adang Hadari dalam mendulang suara Golkar di Pemilu 2014 lalu, sangat besar sekali, termasuk suara yang masuk ke Kusnadi. Dengan begitu, lanjut dia, pihaknya tidak terlalu khawatir dengan klaim yang dilontarkan kubu Hidmat.
“Pengurus dan kader Golkar hingga akar rumput saat ini sangat solid mendukung pasangan Jihad. Artinya, kami tidak perlu pusing dengan klaim yang dilontarkan kubu Hidmat. Lihat saja nanti pada hasil pelaksanaan Pilkada seperti apa. Dan tak perlu pusing-pusing saling klaim dukungan,” tegasnya. (Bgj/R2/HR-Online)