Berita Pangandaran (harapanrakyat.com),- Perebutan rekomendasi hingga penetapan Calon Bupati dari PAN (Partai Amanat Nasional) di Pilkada Pangandaran tampaknya begitu dinamis. Dari awal hingga penetapan rekomendasi, konstelasi politik di internal PAN begitu cepat sekali berubah. Maklum, PAN di Pilkada Pangandaran menjadi ‘gadis cantik’ yang banyak diminati sejumlah bakal calon bupati Pangandaran.
Ketua DPD PAN Pangandaran yang juga Calon Bupati Pangandaran, H. Ino Darsono, mengatakan, awalnya dirinya tidak ada niatan sedikitpun untuk menjadi calon Bupati Pangandaran. Karena, pada pertemuan sebelumnya, PAN yang rencananya akan berkoalisi dengan parpol poros tengah (PKB, Gerindra, Nasdem, Hanura), sudah sepakat untuk mengusung H. Supratman. [Baca juga: (Pilkada Pangandaran) Supratman Tersingkir, PAN Usung H. Ino- dr. Erwin]
“Saya sangat hormat kepada orang tua dan pahlawan pemekaran Pangandaran, yaitu bapak H. Supratman. Tetapi, proses politik di Pilkada Pangandaran begitu dinamis dan perubahannya begitu cepat di saat detik-detik terakhir ini,” ujarnya.
Menurut Ino, setelah membangun kesepakatan koalisi dengan PKB, Gerindra, Nasdem dan Hanura, saat itu disepakati untuk mengusung H. Supratman sebagai calon bupati. Tetapi, pada Jum’at (24/07/2015) malam, terjadi perubahan konstelasi politik di kubu poros tengah yang kemudian menentapkan Azizah- Cucu sebagai Calon Bupati- Wakil Bupati Pangandaran.
“Setelah parpol kubu poros tengah menetapkan Azizah-Cucu, akhirnya kami (PAN) merasa ditinggal sendiri. Setelah itu, saya mendapat telepon langsung dari Ketua Umum DPP PAN yang meminta saya harus maju di Pilkada,” tegasnya.
Ino menambahkan, sebagai ketua partai, dirinya memiliki tanggungjawab dalam keputusan dan proses politik yang terjadi di internal PAN. “ Setelah ketua umum meminta saya maju, pada saat itu juga saya nyatakan siap. Karena PAN juga harus ikut ambil bagian dalam pesta demokerasi di Pilkada ini. Sedangkan urusan peluang kami nanti di Pilkada, sepenuhnya diserahkan kepada rakyat,” katanya.
Menurut Ino, rekomendasi dari DPP PAN turun pada Sabtu (25/07/2015) pukul 12.00 WIB. Dalam rekomendasi itu, memutuskan dirinya dan dr. Erwin diusung untuk ikut bertarung di Pilkada Pangandaran.
“Setelah mendapat kabar itu, saya bersama dr. Erwin langsung berangkat ke Jakarta untuk menyerahkan berkas ke DPP PAN. Alhamdulilah dalam prosesnya lancar dan kami langsung kembali ke Pangandaran,” ujarnya.
Sementara itu, dengan majunya H. Ino di Pilkada Pangandaran, otomatis dia harus mundur dari jabatannya sebagai Wakil Ketua DPRD Pangandaran. karena, berdasarkan keputusan Mahkamah Konsitutisi, beberapa waktu lalu, Anggota DPRD harus mundur dari jabatannya apabila maju di Pilkada. (Mad/R2/HR-Online)