Foto: Ilustrasi net/Ist.
Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-
Kelangkaan ketersediaan pupuk disaat petani membutuhkan pada musim tanam acap kali terjadi. Kondisi tersebut membuat gerah Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) kota Banjar.
“Masih sering kami mendengarkan keluhan dari para petani, terjadinya kelangkaan pupuk bersubsidi. Padahal, kouta pupuk sudah ada hitungan kebutuhannya, baik itu di distributor maupun warung atau toko pengecer yang ditunjuk pemerintah,” ucap Ketua HKTI kota Banjar, Kusnadi, kepada harapanrakyat.com, Jum’at (24/07/2015).
Akibat sering terjadinya kelangkaan pupuk tersebut, Kusnadi khawatir, akan berdampak terhadap produksi hasil pertanian, dan tentunya akan berimbas kepada pendapatan petani. “Kalau pupuknya tidak terpenuhi dengan cukup, otomatis akan berdampak kepada hasil panen petani. Baik itu untuk beras, sayuran ataupun buah,” tandasnya.
Terjadinya kelangkaan pupuk, lanjut Kusnadi, bukan hanya ketidak akuratan dalam pendataan kebutuhan pupuk saja. Peran oknum yang memindahkan kouta lebih sering terjadi. “Untuk itu saya menghimbau kepada anggota HKTI untuk ikut mengawasi dan memberangus oknum yang bermain pupuk subsidi,” ujarnya.
Fungsi pengawasan dan memberangus oknum penyelewengan pupuk subsidi, menurut Kusnadi, harus lebih ditingkatkan. “Sebab, jika dibiarkan akan mengganggu proyeksi ketercukupan pangan dalam swasembada, khususnya di kota Banjar atau secara nasional,” tukasnya. (Nanang S/R1/HR-Online)