Ilustrasi Jengkol. Foto: Ist/Net
Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Di saat harga kebutuhan pokok di Pasar Tradisional mulai berangsur normal pasca sepekan lebaran, namun lain halnya dengan harga jengkol. Di Pasar Manis Ciamis, harga jengkol mengalami kenaikan cukup seginifikan. Satu kilogram jengkol, kini dibandrol dengan harga Rp. 60 ribu.
Jika dibandingkan, harga jengkol tampaknya lebih mahal ketimbang harga ayam potong. Harga ayam potong, di Pasar Ciamis, hanya di kisaran Rp. 34 ribu per kilogram. Dengan begitu, satu kilo jengkol, harganya hampir sebanding dengan 2 kilogram harga ayam potong.
Menurut Ujang Nana, salah seorang pedagang sayuran di Pasar Manis Ciamis, meroketnya harga jengkol karena dipengaruhi musim. Di saat di daerah Ciamis dan sekitarnya belum musim jengkol, lanjut dia, pasti akan terjadi lonjakan harga.
“Karena bandar sayuran membeli jengkol dari luar daerah, bahkan mendatangkan dari pulau sumatera. Karena barangnya dari luar daerah, otomatis akan menambahkan ongkos angkutan. Dengan begitu, otomatis akan berimbas terhadap harga jengkol di pasaran,” katanya, kepada HR Online, Jum’at (24/07/2015).
Nana menambahkan, sebelum lebaran harga jengkol di kisaran Rp. 50 ribu per kilogram. Namun, pasca lebaran, malah semakin meroket hingga mencapai Rp. 60 ribu perkilogram. “ Bisa saja beberapa hari kedepan harganya naik lagi. Karena di daerah lain harga jengkol sudah tembus di harga Rp. 70 sampai Rp. 75 ribu per kilogram,” ujarnya.
Meski demikian, lanjut Nana, peminat jengkol tidak pernah sepi kendati harganya tengah meroket. “ Peminat jengkol tidak pernah mempersoalkan harga. Mereka tetap membeli meski harganya tengah naik. Kecuali pedagang warung nasi saja yang berhenti membeli jengkol kalau harganya tengah meroket,” terangnya.
Nana mengatakan, apabila sudah musim jengkol di daerah Ciamis dan sekitarnya, biasanya harga kembali normal. Bahkan, harganya bisa sampai terjun bebas di kisaran Rp. 30 ribu per kilogram. (Her/R2/HR-Online)