Wahana perahu menjadi daya tarik bagi pengunjung yang datang ke Bendungan manganti. Photo: Andri S Hamara/ HR
Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Bendung Manganti yang berada di wilayah Perbatasan antara Provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah, tepatnya di wilayah Kecamatan Lakbok, Kabupaten Ciamis dan Kedungreja, Kabupaten Cilacap, masih menjadi objek wisata alternatif warga di saat mengisi libur lebaran tahun ini. Dari hasil pantauan Koran HR, kendaraan roda dua dan empat dengan plat B, F, E dan R, terlihat berada di lokasi.
Dari informasi yang berhasil dihimpun, Bendungan yang diresmikan pada tanggal 20 Desember 1990 oleh Presiden Soeharto itu memiliki panorama atau pemandangan serta suasana yang indah. Tidak salah bila kini banyak orang berkunjung kesana untuk sekedar berlibur dan menghilangkan stress.
Dedi Herdiat, pengunjung asal RT 08 RW 05, Komplek Terminal Merdeka, Kabupaten Bogor, ketika ditemui Koran HR, pekan lalu, mengaku setiap pulang kampung ke Pamarican, selalu menyempatkan bersama keluarga mengunjungi bendungan tersebut.
“Bendungan ini tidak kalah bagus dengan tempat wisata lainnya. Pemandangannya bagus, hamparan sawah hijau yang indah, terlihat seperti permadani raksasa, indah sekali,” kata Dedi, ketika ditemui di sebuah warung di kawasan tersebut.
Dedi menuturkan, sekarang wahana wisata keluarga yang terdapat di kawasan bendungan sudah lebih lengkap. Diantaranya, wahana wisata berkuda dan wahan wisata perahu.
Senada dengan itu, Sunarti, pemilik warung, ketika ditemui Koran HR, mengaku angka kunjungan wisatawan ke kawasan Bendungan Manganti selalu membludak, khususnya di saat libur lebaran seperti sekarang ini.
“Mereka yang datang kesini diantaranya banyak juga dari luar daerah,” ucapnya.
Pada kesempatan yang sama, Sutoyo, seorang joki sekaligus pemilik kuda asal RT 04 RW 08, Dusun Karangsari, Desa Karangsari, Kecamatan Sidareja, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, mengaku setiap musim libur selalu menjajakan jasa sewa kuda kepada pengunjung Bendungan Manganti.
“Satu kali naik kuda, pengunjung dikenai tarif Rp 10 ribu,” katanya.
Kepada Koran HR, Sutoyo mengaku bisa meraup pendapatan mencapai Rp 700 ribu dalam sehari. Itupun, kata dia, kalau pengunjung yang datang ke kawasan Bendungan Manganti sedang ramai atau padat.
“Kemarin, paska lebaran pertama, saya dapat Rp 400 ribu. Pada lebaran kedua, Rp 700 ribu sedangkan pada lebaran ketiga, Rp 350 ribu,” pungkasnya. (Andri/Koran-HR)