Acara sinergitas pembangunan kepariwisataan Pangandaran yang berlangsung di salah satu hotel di kawasan obyek wisata pantai Pangandaran, Rabu (10/06/2015). Foto: Askar/HR
Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),-
Banyaknya produk cinderamata dari luar daerah, yang dijual di kawasan obyek wisata di kabupaten Pangandaran, membuat Ketua DPRD Kabupaten Pangandaran, Iwan M. Ridwan, S.Pd., M. Pd., merasa prihatin dengan kondisi tersebut.
Hal itu terlontar saat gelaran rapat koordinasi sinergitas pembangunan kepariwisataan, yang digelar di salah satu hotel di kawasan obyek wisata pantai Pangandaran, Rabu (10/06/2015).
Padahal potensi untuk menciptakan dan memproduksi sendiri cinderamata di Kab. Pangandaran sangat besar. Bahkan Iwan mencontoh Bali yang mampu mengemas hal bisa menjadi sebuah tujuan wisata yang di gandrungi wisatawan luar negeri.
“Bercocok tanam padi di sawah, dan keindahan terasering saja mampu menjadi obyek wisata yang laris. Intinya, di Pangandaran butuh lebih kreatifitas dalam mengemas seni dan budaya, dan itu memang memerlukan kesadaran masyarakatnya akan potensi wisata yang ada,” jelasnya.
Potensi seperti itupun bisa dilakukan di Pangandaran, Iwan mencontohkan, salah satu budaya yang apabila dikemas akan menarik wisatawan. “Disini banyak sekali yang memproduksi gula kelapa. Bila proses pembuatan gula kelapa mampu dikemas, mulai dari mengambil air nira, cara pembuatan, peralatan yang dipakai, bahkan hingga menjadikan kuliner beragam berciri khas gula kelapa,” ujarnya.
Proses pembuatan gula kelapa, menurut Iwan, dengan hasil produk penyertanya bisa juga menjadi cineramata khas wisata Pangandaran. “Cinderamata yang dijual itu harus produk asli Pangandaran, berciri khas daerah. Bukan malah produk luar, namanya juga cinderamata,” tandasnya.
Iwan berjanji, pihaknya akan membina masyarakat agar sadar akan pariwisata, karena itu merupakan salah satu kewajibannya. DPRD bersama Pemkab Pangandaran akan selalu sinergis demi kemajuan dunia kepariwisataan. (Askar/R1/HR-Online)