Watang Batu Akik dari Batok Kelapa. Foto: Andri/HR
Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),
Regi (20), warga RT 09 RW 01, Dusun Manganti, Desa Sidarahyu, Kecamatan Purwadadi, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, berusaha memanfaatkan momentum demam batu akik dengan membuat bingkai (watang) cincin dan liontin dari bahan tempurung atau batok kelapa. Regi meyakini, selama ini para pecinta batu akik hanya mengenal watang dari bahan-bahan mas dan perak.
Menurut Regi, tempurung atau batok kelapa bila diolah dan dibuat kerajinan, salah satunya untuk bingkai (watang) batu akik, juga bisa memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Soalnya, bingkai dari bahan tempurung ini bisa dibilang lebih antik.
“Siapa bilang tempurung kelapa tidak bisa dibuat perhiasan, salah satunya untuk bingkai (watang) liontin batu akik,” kata Regi, ketika ditemui HR, pekan lalu, di sela-sela memproduksi kerajinan berbahan tempurung kelapa.
Dari keterangan Regi, dirinya sudah sejak lama menggeluti pembuatan kerajinan berbahan tempurung kelapa. Diantaranya seperti hiasan dinding, lampu hias dan lain sebagainya, dan terbaru, dia mencoba membuat kerajinan berupa bingkai lintoin dan cincin batu akik.
Awalnya, kata Regi, dia hanya mencoba-mencoba membuat bingkai batu akik. Tapi pada sebuah pameran, ada seseorang yang menawar dan membelinya dengan harga Rp 100 ribu. Dari sanalah dia kemudian mulai memproduksi bingkai dalam jumlah banyak.
“Sejak itu, order pesanan mulai berdatangan dari beberapa daerah,” ucapnya.
Asep Saputra, warga RT 02 RW 09, Dusun Sukamenak, Desa Mekarmukti, Kecamatan Cisaga, ketika ditemui HR sedang mengambil pesanan di rumah produksi milik Regi, menilai, bingkai (watang) yang terbuat dari bahan tempurung kelapa terbilang unik ketimbang watang dari bahan perak, emas, dan titanium.
“Kalau ini lebih antik, lain dari yang lain. Motifnya juga banyak. Harganya pun relatif terjangkau,” ucapnya. (Andri/Koran-HR)