Pantai Karapkayak di Desa Bagolo, Kecamatan Kalipucang. Foto: Ist/Net
Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),-
Kabupaten Pangandaran merupakan salah satu kabupaten yang kaya akan potensi pariwisata. Terlebih lagi Pangandaran berkeinginan menjadi kabupaten pariwisata yang mendunia, serta menjadi bali kedua di Indonesia. Saat ini Pangandaran kaya akan potensi wisata baik darat ataupun lautan. Garis pantai yang membentang merupakan salah satu anugrah yang besar yang dimiliki Pangandaran.
Akan tetapi, Pangandaran tidak akan besar dan hebat jika potensi yang ada dibiarkan tanpa dikelola dengan sistem manajemen yang hebat serta handal. Indikasi itu terlihat ketika saat libur panjang tiba. Sejumlah kawasan wisata di wilayah Pangandaran ramai dibanjiri pengunjung. Namun tidak untuk kawasan Objek Wisata Pantai (OWP) Krapyak, di Desa Bagolo, Kecamatan Kalipucang.
Kepala Desa Bagolo, Rahmat, ketika ditemui Koran HR, Senin (18/05/2015), membenarkan, kunjungan wisatawan ke kawasan Objek Wisata Pantai Krapyak mengalami penurunan cukup drastis. Dia menduga, hal itu dilatarbelakangi karena minimnya upaya promosi yang dilakukan pemerintah.
Selain itu, kata Rahmat, keberadaan Objek Wisata Pantai Krapyak juga kurang mendapat dukungan dari sisi sarana dan prasarana. Salah satunya akses infrastruktur jalan yang sampai saat ini kondisinya masih sangat memprihatinkan.
Menurut Rahmat, infrastruktur jalan yang rusak itu diantaranya, jalan Lingkar Krapyak Barat sepanjang 2 kilometer, kemudian akses jalan dari wilayah Emplak 1,4 kilometer dan akses dari wilayah Pamotan sekitar 3 kilometer.
“Ini kemungkinan besar yang menyebabkan wisatawan enggan datang ke Pantai Krapyak,” ucapnya.
Rahmat mengungkapkan bahwa sebagian wilayah Pantai Krapyak mengalami kerusakan akibat abrasi. Sedikitnya, terdapat sekitar 1,2 kilometer garis pantai yang mengalaminya. Abrasi tersebut sebenarnya sudah lama terjadi, tapi sampai saat ini belum ada upaya dari pemerintah untuk memperbaikinya.
“Saat air laut sedang pasang, jalan raya di wilayah Pantai Krapyak terendam hingga dua meter,” ucapnya.
Kepala UPTD Pariwisata Pantai Krapyak, Tarman, mengakui adanya penurunan angka kunjungan wisatawan ke wilayah tersebut. Hanya saja, pada long weekend dua minggu terakhir, pihaknya mencatat jumlah kunjungan, yaitu sekitar 133 sepeda motor, 67 minibus, 2 bus kecil, 3 bus sedang, dan 1 bus besar.
“Dari target Rp. 85 juta, kunjungan ke Pantai Krapyak hanya menghasilkan pendapat sekitar Rp. 19 juta,” katanya.
Di tempat terpisah, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Pangandaran, Muklis, ketika ditemui harapanrakyat.com, Senin (18/05/2015), mengungkapkan bahwa banyak faktor yang menyebabkan kunjungan wisatawan ke Objek Wisata Pantai Krapyak sangat jeblok. Namun begitu, pihaknya akan mengupayakan penataan terhadap objek wisata tersebut. (Ntang/Koran-HR)