Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa saat menghadiri Acara Haul ke 18 Almarhum Kyai Sirod, pendiri Pondok Pesantren Al Qur’an Cijantung yang berlokasi di Desa Dewasari, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, Minggu (26/04/2015). Foto: Heri Herdianto/HR
Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menghadiri Acara Haul ke 18 Almarhum Kyai Sirod, pendiri Pondok Pesantren Al Qur’an Cijantung yang berlokasi di Desa Dewasari, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, Minggu (26/04/2015). Didampingi Bupati Ciamis, H. Iing Syam Arifin, kehadiran tokoh perempuan Nahdatul Ulama (NU) ini, disambut sejumlah santri dan warga NU yang hadir di acara tersebut.
Saat memberikan sambutan, Mensos membahas sejumlah permasalahan yang kini tengah mendera bangsa Indonesia. Dia pun menyentil dan prihatin terhadap kasus prostitusi di Indonesia yang kondisinya sudah sangat mengkhawatirkan.
Dia mengatakan, di Indonesia saat ini sudah terjadi degradasi moral menyusul berkembangnya budaya asing yang mudah masuk melalui akses informasi teknologi. “Saat ini ancaman terhadap bangsa kita tidak hanya permasalahan narkoba saja, tetapi pornografi pun tengah mengancam kehidupan bangsa kita,” tegasnya. Menurut dia, ancaman pornograpi yang paling berbahaya, yakni terhadap generasi muda.
“Fenomena prostitusi online yang terjadi saat ini, sebagai bukti bahwa ancaman distorsi moral sudah dekat di tengah-tengah kita. Karena, apabila sudah mudah diakses di internet, siapapun bisa dengan mudah mengaksesnya,” katanya.
Hofifah menegaskan, peran pesantren sangat penting dalam upaya membentengi moral bangsa, terutama terhadap generasi muda. “Peran pesantren sangat diperlukan dalam mendidik ahlak generasi muda. Dengan mempertebal ilmu dan keyakinan agama islam, pengaruh buruk sehebat apapun, pasti akan mudah ditangkal,” katanya.
Sementara itu, Pimpinan Pondok Pesantren Alquran Cijantung, KH Ahmad Hidayat, mengatakan, digelarnya acara haul ini bertujuan guna mengenang jasa-jasa almarhum KH Sirod dalam melakukan syiar islam semasa hidupnya.
“Acara ini pun sebagai penyamangat bagi para ahli warisnya untuk terus mengamalkan perjuangan Alharhum KH. Sirod dalam melakukan syiar islam melalui pesantren Cijantung,” katanya. (Her/R2/HR-Online)