Berita Banjar, (harapanrakyat),-
Meski Alokasi Dana Desa (ADD) belum turun, namun Pemerintah Desa (Pemdes) Jajawar, Kecamatan Banjar, Kota Banjar, tetap melaksanakan program kegiatan dengan menggunakan dana swadaya.
Saat ditemui HR di ruang kerjanya, Kepala Desa Jajawar, Syamsudin, S.Pd.I., mengatakan, selama empat bulan berjalan, yakni terhitung dari bulan Januari-April 2015, semua memaklumi bahwa memang ADD belum bisa dicairkan, sementara program harus berjalan.
“Maka dari itu kita menggunakan dana swadaya. Untuk realisasi kedepan adalah penjabaran dari RPJMDes yang sudah diperdeskan, yakni Perdes Nomor 8 Tahun 2015. Karena, RPJMDes merupakan penjabaran dari visi misi janji kepala desa terpilih,” tuturnya, Senin (20/04/2015).
Hal itu berkaitan dengan visi Desa Jajawar, yakni “Terwujudnya masyarakat Desa Jajawar yang sejahtera dan berprestasi berdasarkan iman dan taqwa.”
Sementara Perdes tentang belanja wajib dan belanja yang mengikat, seperti bayar listrik dan telepon, itu merupakan operasional yang sifatnya tidak bisa ditunda. Adapun untuk menjalankan program seperti infrastruktur dan yang lainnya, pihak pemdes kini masih menunggu pencairan APBDes.
“Selain program-program tersebut, pemerintah desa dan masyarakat juga ingin merayakan hari jadi Desa Jajawar yang ke-9. Namun, disisi lain anggarannya dari mana,” ujar Syamsudin.
Tapi, dengan adanya inisiatif dari kepala desa serta rasa kebersamaan seluruh masyarakat, sehingga perayaan HUT Desa Jajawar bisa digelar. Meski sederhana, namun acara terasa meriah.
Syamsudin mengatakan, masyarakat dan jajaran pemerintah desa, mulai dari kepala desa, ketua RT/RW, ketua lembaga desa, bergotong-royong membuat makanan untuk acara syukuran.
“Kita bersama masyarakat mengadakan syukuran dengan membuat nasi tumpeng, dan mengadakan pengajian yasinan. Kemudian, malam berikutnya helaran seni yang menampilkan kreatifitas anak-anak PAUD dan lansia. Mereka tampil membawakan seni degung, calung serta marawis. Alhamdulillah masyarakat pun merasa senang,” tuturnya.
Saymsudin menambahkan, selama dua bulan, yakni April dan Mei, setiap malam Minggu mengadakan latihan kesenian dengan personil dua generasi, yaitu lansia dan anak muda. Diharapkan, generasi muda nantinya bisa meneruskan dan mengabadikan budaya Sunda. (AM/Koran-HR)