Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Di tahun 2015 ini, Pemerintah Kota Banjar, menargetkan untuk meraih kembali penghargaan Kota Sehat Swastisaba Wistara dari pemerintah pusat. Pada bulan Februari kemarin, tim penilai kota sehat dari Provinsi Jabar telah melakukan rechecking di Kota Banjar, dan akan kembali lagi di bulan Maret ini.
“Untuk meraih penghargaan tersebut, maka kami perlu melakukan persiapan dan melakukan evaluasi atas hasil rechecking awal dari tim penilai provinsi pada bulan kemarin,” kata Kepala Bappeda Kota Banjar, Ir. H. Tomy Subagja, MM., saat menggelar rapat evaluasi bersama intansi terkait, di Aula Bappeda, Senin (16/03/2015).
Menurutnya, Kota Banjar sebelumnya telah dua kali berhasil meraih penghargaan kota sehat, yakni pada tahun 2011 meraih penghargaan Swastisaba Wiwerda, dan di tahun 2013 penghargaan Swastisaba Wisesa.
Tomy mengaku optimis, bahwa tahun 2015 ini Kota Banjar akan mampu meraih predikat Swastisaba Wistara, dan mewakili Provinsi Jabar ke tingkat nasional. Tekad ini dicanangkan, karena pemerintah kota terus berkomitmen menjadi kota yang lebih sehat lagi.
Namun demikian, penghargaan tersebut ini bukan tujuan utama, tapi yang paling penting adalah bagaimana masyarakat Banjar sadar akan arti hidup sehat dan budaya bersih.
Sementara itu, Kabid. Sosial, Budaya dan Pemerintahan Bappeda Kota Banjar, Irwan Adhiawan, mengatakan, evaluasi ini dilakukan sebagai persiapan kunjungan tim penilai lomba Kota Sehat Provinsi Jabar yang kedua kalinya. Karena, ada beberapa aspek masukan yang harus diperbaharui.
“Aspek yang perlu diperbaharui itu salah satunya yaitu SK dari Forum Kota Sehat dan Forum Kecamatan, sebab masa jabatan selama tiga tahun sudah habis,” ujar Irwan.
Ketua Forum Kota Sehat Banjar, Rowi, WD, menyebutkan, kunjungan tim penilai dari provinsi yang kedua akan datang pada tanggal 26 Maret 2015. Dalam penilaian kedua nanti, ada perubahan titik lokasi penilaian. “Dari berbagai titik lokasi itu menjadi tanggung jawab setiap instansi terkait,” tukasnya.
Rowi menambahkan, tim akan melanjutkan melakukan enam indikator penilaian, diantaranya tatanan sarana dan prasarana umum, tatanan masyarakat, kota sehat mandiri, tatanan ketahanan pangan dan gizi, kawasan tertib lalu-lintas dan layanan umum, pelayanan sosial yang sehat, serta kawasan pariwisata sehat. (Nanks/Koran-HR)
