Berita Ciamis (harapanrakyat.com),- Muhammad Ihsan Rais (16), salah satu dari 16 Warga Negera Indonesia (WNI) yang ditangkap oleh aparat keamanan dari otoritas Turki di perbatasan Turki- Suriah, ternyata diajak oleh teman ayahnya hingga bisa menjajakan kaki di negara jazirah arab tersebut.
Karena sudah mengeyam pendidikan agama di sejumlah pesantren di berbagai daerah, Ihsan kemudian berminat mempertebal ilmu agamanya di tanah jazirah arab. Keinginan Ihsan itu tampaknya bak gayung bersambut. Pasalnya, tawaran untuk pergi berguru ke negara jazirah arab ternyata datang dari kolega ayahnya.
Menurut Ustad Eman Sulaeman (55), ayah Ihsan, anaknya pergi ke negara Timur Tengah setelah diajak oleh koleganya bernama Bintang. “ Saya kenal dengan Bintang, saat saya mengisi pengajian di sebuah mesjid di salah satu pesantren. Waktu itu Bintang menawarkan agar anak saya menimba ilmu agama Islam di negara Timur Tengah,” katanya, saat ditemui HR Online, di rumahnya di Dusun Cisaar RT 10/RW 03 Desa Kertahayu, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis, Sabtu (14/03/2015).
Eman pun menceritakan awal dirinya berkenalan dengan Bintang. Menurut dia, saat dirinya rajin berkeliling ke sejumlah mesjid dan pesantren untuk mengisi pengajian merupakan awal cerita bisa berkenalan dengan Bintang.
“Beberapa tahun lalu, saya rajin mengisi ceramah di sejumlah mesjid dan pesantren. Di saat masa itulah saya berkenalan dengan Bintang. Dia ini adalah teman seperjuangan saya dalam melakukan kegiatan syiar Islam,” kata Ustad yang belakangan diketahui sebagai Tokoh organisasi LDII (Lembaga Dakwah Islam Indonesia) ini.
Setelah mendapat tawaran itu, lanjut Eman, dirinya langsung memberitahukan kabar gembira kepada anaknya. Karena Ihsan sudah memiliki keinginan untuk menimba ilmu agama Islam di negara Timur Tengah, akhirnya tawaran itu disambutnya. “ Sekitar 3 bulan lalu anak saya pergi dari rumah bersama Bintang untuk berangkat ke Timur Tengah,” katanya.
Namun, Eman mengaku selama 3 bulan ini dirinya hilang kontak dengan anaknya. “ Sejak dia pergi ke Timur Tengah, saya belum mendapat kabar tentang anak saya. Malah, saya sudah hilang kontak dan sulit mencari informasi keberadaan anak saya,” katanya.
HR Online mencoba menanyakan tentang identitas dan latarbekalang koleganya yang bernama Bintang, namun Ustad Eman bungkam. Hal yang sama pun ketika HR Online menanyakan di mesjid atau pesantren mana Ustad Eman bertemu dengan Bintang. Malah, dia enggan melanjutkan wawacara dengan HR Online. (Andri/R2/HR-Online)
Berita Terkait
Gabung ISIS, Warga Ciamis yang Ditangkap di Turki Ternyata Santri dari Pamarican
Dandim Pastikan 5 dari 16 WNI yang Ditangkap di Turki Benar Warga Ciamis