Berita Ciamis (harapanrakyat.com),- Saluran atau drainase di blok Gayam, Lingkungan Desakolot, Kelurahan Ciamis, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis, seringkali tersumbat sampah. Penyumbatan itu seringkali mengakibatkan kawasan pertigaan Gayam, tepatnya jalan Cipto Mangunkusumo, mengalami banjir.
Endang, warga setempat, ketika ditemui HR, Selasa (02/03/2015), mengatakan, banjir yang kerap menutupi kawasan Jalan Cipto Mangunkusumo diakibatkan oleh penyumbatan pada saluran yang diakibatkan sampah. Menurut dia, kejadian seperti itu sudah berlangsung hampir lima tahun lamanya.
Kepada HR, Endang menjelaskan, ketinggian banjir yang diakibatkan penyumbatan saluran tersebut bisa mencapai antara 30 sampai 40 centimeter. Bahkan tidak jarang, banjir itu menyulitkan pengendara melewati kawasan itu.
“Sampah yang menyumbat drainase itu dibawa arus air dari wilayah Rancapetir, gara-garanya, saluran pembuangan ke Sungai Cipalih ditutup,” kata Endang.
Endang mengungkapkan, salah satu solusi untuk menghindari banjir di kawasan Jalan Cipto Mangunkusumo, adalah dengan memfungsikan saluran pembuangan yang menuju ke arah Sungai Cipalih.
“Saluran pembuangan itu sebenarnya ada dua buah. Sayangnya kedua saluran itu tidak berfungsi baik. Bahkan saluran itu tidak berfungsi sejak dibangun kembali tahun 2013,” imbuhnya.
Sementara itu, Jaja, sopir angkutan umum, ketika dimintai tanggapan, Senin (2/3/2015), mengeluhkan banjir di Jalan Cipto Mangunkusumo yang disebabkan akibat penyumbatan pada saluran. Menurut dia, jalan itu merupakan jalur trayek angkutan dan ramai dilalui kendaraan.
“Saat hujan turun, pasti air yang menggenang di jalan itu masuk ke dalam mobil,” katanya.
Kepala Kelurahan Ciamis, Aji Ra’uf, ketika dikonfirmasi HR, Selasa (3/3/2015), membenarkan, jika saluran drainase yang membentang di Jalan Cipto Mangunkusumo, atau di depan rumahnya itu sering menyebabkan banjir.
“Peristiwa ini sudah terjadi sejak lama. Dan kami juga sudah melaporkannya, kepada Pemerintah Kabupaten melalui dinas teknis,” jelasnya.
Menurut Aji, banjir yang terjadi di kawasan tersebut masih tetap akan terjadi selama musim hujan. Kecuali, dibuatkan pintu untuk membuang air ke Sungai Cipalih. “Jika dibuat pintu air, ketika hujan turun maka air bisa dibuang langsung ke Sungai Cipalih dan saluran di blok gayam bisa aman,” pungkasnya. (es/Koran-HR)