Tapal batas Desa Sukawening kondidinya rusak, akibat kerap dijadikan sandaran tempat penyimpanan kayu. Photo : Eji Darsono/ HR
Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Sejumlah tugu tapal batas desa, di wilayah Kecamatan Kawali, Cipaku dan Sadananya kondisinya kurang mendapat perawatan. Seperti halnya yang terjadi pada tugu perbatasan Desa Kawali dan Ciakar Cipaku, serta tugu batas Desa Sukawening Cipaku dan Tanjungsari Sadananya.
Dede Setiadi (43), tokoh pemuda Sadananya, pekan lalu, mengatakan, tugu perbatasan yang berada di lintas jalan kabupaten, mulai dari Kecamatan Sadananya sampai ke wilayah Cipaku dan Kawali, seluruhnya dalam kondisi rusak.
“Tulisan yang terdapat pada tugu sebagian hilang. Bahakn sebagian lagi diganti dengan tulisan bernada jorok. Ironisnya, pemerintah terkesan kurang memperhatikan kondisi tugu perbatasan tersebut,” katanya.
Padahal, kata Dede, keberadaan tugu atau tapal batas yang meski terlihat sederhana tersebut, manfaatnya sangat besar karena digunakan sebagai penanda luas suatu wilayah desa atau kecamatan.
Senada dengan itu, Maman, warga Dusun Sukamanah, RT 05 RW 09, Desa Sukawening, mengatakan, bagi sebagain orang dewasa atau bahkan sesepuh, mereka mengetahui secara pasti luas atau batas wilayah tersebut. Namun berbeda dengan generasi muda, kemungkinan mereka tidak mengetahuinya kecuali tapal batas itu dalam keadaan baik.
Kepala Desa Sukawening, N. Kartini, didampingi Kaur Umum, Paryaman, membenarkan kondisi tersebut. Bahkan menurut dia, sudah hampir empat tahun tapal batas yang ada di wilayah itu belum pernah mendapat perbaikan.
“Sehingga wajar kalau keadaannya rusak. Terlebih tugu batas itu kerap dijadikan sandaran penyimpanan kayu,” kata Paryaman.
Di tempat terpisah, Kepala Desa Bangbayang, Rudi Hendra, mengatakan, jumlah tapal batas desa yang berda di lintas jalan kabupaten, Sadananya-Kawali, meliputi lima desa. Diantaranya, Desa Ciakar, Gereba, Bangbayang, Cipaku dan Sukawening.
Rudi menjelaskan, kerusakan tugu atau tapal batas desa itu disebabkan karena faktor usia dan alam. Dia mengaku sudah berencana memperbaikinya sejak tahun anggaran 2013, namun belum bisa direalisasikan karena masih ada prioritas lain.
“Mudah-mudahan tahun ini bisa diperbaiki,” pungkasnya. (Dji/Koran-HR)