Ilustrasi Valentine Day. Foto: Ist/Net
Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Berawal dari rasa prihatin dengan kondisi anak muda saat ini yang banyak terjerambab dalam aktivitas pergaualan bebas, ratusan pemuda di Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis, Sabtu (14/02/2015), mendeklarasikan penolakan moment Valentine Day yang setiap tahun kerap diperingati pada tanggal 14 Februari.
Deklarasi yang digelar di Aula Desa Selacai, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis ini, selain dihadiri para pemuda, juga tampak hadir para alim ulama dan tokoh masyarakat setempat.
Penggagas Deklarasi, Yayat, mengatakan, budaya Valentine Day sangat bertolak belakang dengan budaya bangsa Indonesia yang mayoritas penduduknya memeluk agama islam. Karena, lanjut dia, pada moment yang diagung-agungkan sebagai hari kasih sayang ini, kerap disalahartikan oleh sebagian generasi muda dengan melakukan aktivitas pergaualan bebas.
“Apapun alasannya, kami tetap menolak Valentine Day. Karena banyak mudaratnya dari pada manfaatnya,” tegasnya.
Usai acara deklarasi ini, kemudian dilanjutkan dengan acara seminar mengenai bahaya pergaulan bebas yang dipandu oleh LSM Wisma Ciamis sebuah lembaga yang konsen dalam penanggulangan penyakit HIV/AIDS.
Ketua LSM Wisma, Deni Wahyu, mengatakan, pihaknya sengaja mengambil moment hari Valentine Day untuk mensosialisasikan bahaya dan pencegahan penyakit HIV/AIDS di kalangan generasi muda.
“Kita memandang ada korelasinya antara budaya keliru terkait Valentine Day dengan bahaya HIV/AIDS. Karena berawal dari pergaulan bebas ini bisa menyebabkan seseorang terjangkit penyakit HIV. Terlebih, penderita HIV di Ciamis 90 persen-nya tertular dari aktivitas seksual,” pungkasnya. (Her/R2/HR-Online)